The Beautiful Time With You translate Ind

256-260

Bab 256: Saya Ingin Makan Bun Lembut Setiap Hari (2)

Lin Jiage mengangguk, tidak mengatakan sepatah kata pun.

Di sisi lain, Shi Yao melambaikan tangannya ke Lin Jiayi, berkata, "Sis Jiayi, bye-bye."

"Bye-bye, Sayang Yaoyao!" Lin Jiayi memberikan Shi Yao senyum cerah sebelum membawa tangannya ke mulutnya, "Mu—"

Lin Jiage segera mengerti apa yang akan dilakukan Lin Jiayi, jadi sebelum yang terakhir bisa menyelesaikan aksinya, dia segera menarik tangan Shi Yao dan menoleh untuk menghadapnya sebelum dengan dingin berkata, "Kami pergi." Kemudian, menggeser tangannya sampai ke leher Shi Yao, dia mengantarnya ke arah sekolah mereka.

Beberapa jarak kemudian, Lin Jiage berbalik untuk melihatnya, dan dia melihat bahwa mobil kakeknya sudah pergi. Baru kemudian ia akhirnya menarik tangannya dari leher Shi Yao.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, mereka berdua berjalan diam-diam di jalan, melewati streetlamp demi streetlamp.

Saat mereka hendak berbelok di perempatan, Lin Jiage memandang Shi Yao.

Mungkin itu karena dia bersenang-senang di KTV sebelumnya, tetapi matanya saat ini masih terpancar dengan sukacita dan kegembiraan. Ekspresi kesedihannya karena melihat keintiman antara dua gadis sebelumnya telah menghilang tanpa jejak.

Sensasi mencekik yang dirasakannya di dalam juga tersapu oleh suasana hatinya yang baik juga.

Tapi pada akhirnya, Lin Jiage tidak bisa tidak khawatir tentangnya. Saat mereka melewati supermarket 24 jam, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Apa yang salah?" Melihat gerakan Lin Jiage telah berhenti, Shi Yao berhenti juga.

Lin Jiage tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia melihat ke toko sesaat sebelum melemparkannya— "Tunggu sebentar, aku akan segera kembali" - lalu berjalan ke supermarket.

Tidak butuh waktu lama baginya untuk berjalan kembali dengan kantong plastik tambahan di tangannya.

Itu jauh di malam hari, sehingga bahkan dengan sedikit penerangan dari lampu jalanan, Shi Yao tidak bisa melihat apa yang ada di dalam kantong plastik. Dia juga tidak repot bertanya kepadanya tentang hal itu.

Setelah meninggalkan supermarket, Lin Jiage terus menuju ke jalan menuju kembali ke sekolah mereka, jadi dia hanya mengikutinya juga.

Berjalan melalui pintu masuk sekolah, tepat ketika mereka akan mencapai asrama wanita, Lin Jiage tiba-tiba berhenti di bawah lampu jalan.

Shi Yao melirik Lin Jiage. Berpikir bahwa dia hanya akan berjalan dengannya sampai saat ini, dia akan mengucapkan selamat tinggal ketika dia tiba-tiba melihat dia mengeluarkan botol kaca dari kantong plastik dan menghancurkannya dengan kuat di tanah.

Tindakannya begitu tiba-tiba sehingga membuat Shi Yao tersandung dua langkah ke belakang. Kemudian, menatap pecahan kaca yang pecah dan menumpahkan air di tanah, dia mengarahkan pandangan bingung pada Lin Jiage.

Lin Jiage masih tidak mengatakan apa-apa. Sebagai gantinya, ia melepas mantel ringan yang dikenakannya dan meraihnya dengan lengan baju. Setelah itu, dia mengeluarkan pisau cukur kecil dari kantong plastik dan tanpa perasaan menyapukannya ke mantel. Dalam sekejap, luka muncul di mantel mahal miliknya.

He ... Apa yang terjadi dengannya? Kenapa dia melakukan begitu banyak hal aneh?

Melihat serangkaian tindakan Lin Jiage, Shi Yao mengerutkan kening. Tepat saat dia hendak berbicara, Lin Jiage memukulinya, "Shi Yao, beberapa hal seperti botol air mineral yang pecah di tanah. Begitu pecah, airnya tumpah, dan segalanya tidak akan pernah kembali seperti semula. Di sisi lain, ada beberapa hal yang seperti mantel di tanganku. Bahkan jika itu robek, selama lokasinya tidak jelas, sedikit jahitan masih akan membuatnya sebagus yang baru. "