V A N E S S A #01

88 16 17
                                    

Setelah 8 tahun lamanya akhirnya Vanessa bisa kembali menginjakan kakinya di rumah ini lagi.

Memori-memori lama terus saja berputar memenuhi kepala Vanessa seiring ia melangkahkan kakinya masuk.

Vanessa sempat tertegun sejenak saat memasuki ruang keluarga rumahnya. Semua tampak sama seperti dulu sebelum dia meninggalkan rumahnya. Mungkin hanya beberapa barang saja yang diganti ataupun ditambahkan.

Vanessa pun masuk lebih dalam lagi dan berhenti di sebuah taman kecil di belakang rumahnya. Memori kembali berputar di kepalanya seakan sebuah film yang sedang memutarkan gambaran masa lalunya satu persatu.

Mulai dari Vanessa yang lari kegirangan dengan tawa yg menghiasi wajahnya sampai di saat ia menangis sendirian di bangku taman dengan luka yang cukup dalam di hatinya.

Sungguh kenangan singkat yang takkan mungkin ia lupakan.

Tapi, apakah kenangan indah itu akan  kembali terulang lagi, tanpa ikut membawa luka hati bersamanya? Vanessa sungguh berharap itu akan terjadi suatu saat nanti.

Vanessa berjalan ke arah bangku taman yang ada di bawah pohon rindang, mendaratkan bokongnya di sana selagi menikmati angin sore yang sejenak membuat ia merasa rileks. Melepaskan sementara beban pikiran yang selama ini menghantuinya.

"Vanessa" mendengar ada seseorang yang memanggil namanya ia pun menengok, dan ternyata itu adalah orang yang telah melahirkannya.

Hah,, sungguh betapa rindunya ia pada wanita yang kini berjalan ke arahnya.

Selama ini Vanessa hanya bisa bertemu 5-3 kali dalam setahun dengan bundanya.

Bukan karena bunda tak menyayanginya lagi. Tetapi, ia sibuk mengurus butik miliknya dan terkadang bundanya ini harus keluar kota untuk mengurus pekerjaannya.

Bisa dibilang butik milik bundanya itu cukup sukses dan terkenal, jadi memiliki cabang di beberapa kota.

"Bunda" Vanessa berdiri dari duduknya dan langsung memeluk bundanya. Sekarang mereka tak lagi terpisah oleh jarak dan waktu seperti dulu lagi.

"Bun, Nessa kangen banget sama bunda tau" Vanessa mengeratkan pelukannya. Ya iyalah kangen, gak tinggal bareng selam 8 tahun terus ketemunya 5-3 kali doang. Lo bayangin gak tuh.

"Emang kamu pikir bunda gak kangen apa sama anak cantiknya bunda yang satu ini" mereka terlihat begitu bahagia bisa bertemu kembali.

"Oh iya, kamu udah lama sampainya?" Tanya Kirana (bunda Vanessa) melepaskan pelukannya.

"Enggak kok, Nessa baru aja nyampe. Tapi kata bibi bunda lagi keluar, jadi Nessa kesini deh" memang benar saat Vanessa tiba di rumah bundanya sedang ke supermarket membeli beberapa bahan untuk masakan makan malam.

"Kalo gitu kita masuk yuk, bunda pengen masakin kamu makanan spesial" Kirana terlihat begitu semangat memasakkan makanan spesial untuk putrinya.

"Nessa bantuin ya?"

"Enggak usah, kamu pergi mandi aja sana. Bunda ada bibi kok yang bantuin" tolak Kirana

"Oke ya udah kali ini Nessa gak bantuin bunda. Tapi, lain kali Nessa gak terima penolakan!" Dia sangat ingin merasakan memasak dengan bundanya seperti ibu dan anak lainnya.

Dulu Vanessa sangat iri melihat teman-temannya bisa bersenang-senang dengan orang tua mereka, tapi sekarang ia akhirnya bisa merasakan itu juga.

"Iya, terserah kamu aja"

VANESSA [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang