03:10 p.m.
Tiara melangkahkan kaki menuju taman belakang yang selalu sepi. Ia bertemu banyak orang di koridor yang ingin keluar sekolah. Sesampainya ia di taman belakang, Tiara tak melihat ada seorangpun di sana. Apa mungkin Tian belum sampai ya? Dengan sedikit kesal ia memeriksa ponselnya, jika Tian tak memberi kabar, maka ia harus mengirim pesan.
Hasilnya, tak ada pesan. Malah ada sebuah notifikasi pesan dari Sandy. Tiara membuka pesan itu dan membacanya.
Sandy
Tiara, pulang bareng yuk!Tiara memutar bola matanya dan menghela napas sebelum akhirnya membalas pesan dari Sandy.
Tiara
gue udh plg sm yg lainSandy
Oh yaudah gapapa, hati-hati di jalan ya!Tiara
Iya mkshTiara keluar dari ruang obrolannya dengan Sandy dan beralih pada ruang obrolannya dengan Tian
Tiara
Heh, lo dmn?Karena tak tahu kapan Tian akan membalasnya, Tiara memilih berjalan ke arah salah satu bangku yang ada. Tepat saat ia menghempaskan diri untuk duduk di sana, sebuah pesan masuk.
Tian
Tadi gue udah nungguin lo, tapi gue dipanggil Aji bentar.Tian
Tungguin ajaTiara
BzzzTiara
Jan lamaTiara menghela napasnya karena merasa sebal. Kalau tahu seperti ini, lebih baik ia pulang dengan Sandy. Tiara merasakan ponselnya bergetar, tanda ada sebuah pesan masuk.
Tian
Oh iya, tadi kayanya gue ninggalin sesuatu dehTian
Boleh minta cariin gak?Tiara
paan?Tian
Lupa gue jugaTian
Kalo gasalah surat gitu dehTiara
Hhhhh. YwdhTian
Hehehe makasih Tuan Putriku ....Dengan malas Tiara bangkit dari duduknya dan berkeliling di sekitaran taman untuk mencari surat yang diminta oleh Tian. Demi apapun, lebih baik ia pulang bersama dengan Sandy daripada harus menunggu di taman yang panas ini.
Setelah berkeliling sekitar sepuluh menit, Tiara akhirnya menemukan surat dengan amplop merah tersebut. Tiarapun kembali duduk di tempatnya dan kembali mengabari Tian.
Tiara
Woy, gue udh nmuin surat lo nihTiara
Lo msh lama gk?Tiara menutup ponselnya dengan sedikit kesal dan juga karena cuaca yang panas. Sok sibuk sekali sih Tian. Lagipula, apa isi surat ini ya? Tiara sangat tergoda untuk membukanya. Tetapi, ia tahu batasan-batasan mengenai hak milik. Karena surat ini bukan miliknya, maka ia tak boleh membukanya, itu melanggar hak privasi seseorang. Tak lama, ponselnya bergetar dan Tiara segera melihatnya.
Tian
Lo langsung ke parkiran aja ya.Tiara kembali menghela napasnya dan kembali beranjak dari duduknya. Kenapa hari ini panas sekali? Jarak dari taman belakang sekolah menuju parkiran lumayan jauh, dan Tiara mulai merasa tak sanggup. Apakah seseorang sedang mengerjainya?
Sesampainya di area parkiran, Tiara tak melihat seorangpun melainkan Tian yang sedang duduk di atas motor-matic-merahnya dan memperhatikan ponselnya. Tiara segera menghampirinya dan ketika sampai di samping Tian, ia menyodorkan surat tersebut ke depan wajahnya. Tian mendongakkan kepalanya, melihat ke arah Tiara berada. Karena sudah sangat lelah dengan cuaca yang panas, Tiara menarik tangan Tian untuk mengambil surat tersebut. Namun Tian kembali memberinya pada Tiara dan membuatnya bingung.
"Buat lo," ucap Tian. Tiara mengerutkan dahinya kebingungan. Bukannya ini suratnya? Mengapa Tian malah beri padanya? Memang apa isi suratnya? Tiara jadi semakin penasaran.
"Bukannya ini punya lo? Kok dikasih ke gue?" tanya Tiara dan Tian tersenyum tipis lalu mengangguk pelan.
"Ya, surat ini emang punya gue, gue tulis buat lo," jawab Tian. Karena matahari sudah semakin panas, Tiara hanya pasrah menerimanya dan ingin segera pulang.
"Ya ya ya, terserah deh. Pulang yuk, panas banget nih!" keluh Tiara dan segera menaiki motor Tian yang kemudian langsung melaju meninggalkan area sekolah.
*****
07:38 p.m.
Tiara berbaring di kamarnya sembari memainkan ponselnya sebelum ia teringat akan sesuatu. Surat Tian. Tiara beranjak bangkit untuk mengambil surat yang seingatnya ia masukkan secara asal ke dalam tasnya. Setelah mencari beberapa lama, akhirnya ia menemukan surat tersebut.
Tiara duduk bersandar di pinggir ranjangnya seraya membaca surat dengan kertas putih susu, errrr ... dan tulisan dokter atau mungkin ceker ayam yang masih terbaca olehnya. Walau sedikit sulit.
Selamat malam, Tiara (gue nulisnya malem soalnya, kalo lo bacanya siang atau sore, ya ganti aja kata malemnya)Surat ini akan berisi tentang perasaan gue. Tadinya gue mau nulis puisi biar iye, tapi ternyata susah. Itu aja udah sepuluh lembar gue buang gara-gara gak jadi gue tulisin.
Udah basa-basinya.
Mutiara Wandhana, di sini saya, Bastian Pranandikta, ingin menyampaikan perasaan saya yang mungkin sudah diketahui oleh anda sebelumnya. Saya cinta anda. Saya sayang anda. Dan tak bisa dipungkiri saya juga ingin anda menjadi milik saya.
Surat ini ditulis untuk menumpahkan rasa cinta saya yang sudah begitu banyak hingga akhirnya meluap. Saya harap anda bisa merasakannya. Begitu cintanya saya sampai saya tak tahu lagi apa yang harus saya tulis di selembar kertas ini.
Demikianlah adanya surat singkat ini semoga diterima dengan baik.
P.s : Saya juga ingin tahu perasaan anda kepada saya. Kalau bisa, anda sampaikan kepada saya secara langsung atau anda ingin menyampaikannya lewat surat seperti ini juga tidak apa-apa. Saya menerimanya dengan sukarela. Buat kamu apa sih yang enggak:P
Tertanda
Bastian Pranandikta paling ganteng sejagat raya
Surat yang manis. Tetapi malah membuat Tiara bingung. Ini terlalu cepat dan Tiara belum bisa memastikan apa-apa. Ia ingin menjawab surat tersebut, tetapi apa yang harus ia tulis? Apa yang harus ia katakan? Sedangkan ia sendiri tidak tahu bagaimana dirinya sendiri.
Ah, sudahlah. Mungkin lebih baik Tiara tidur saja, ada tiga mata pelajaran yang akan mengadakan ulangan harian besok. Masalah balasan surat, nanti-nanti sajalah.
Tiara menyimpan surat tersebut ke dalam laci nakas. Ponselnya yang ia taruh di atas nakas di samping ranjangnya bergetar pertanda ada pesan masuk. Tiara menghela napasnya sebelum akhirnya mengambil ponsel untuk memeriksa siapakah yang mengiriminya pesan.
Tian
Udah baca suratnya belom?°·°·°------------O fin O------------°·°·°
Iye tamat. Ngape? Gantung? Bukannya udah biasa digantungin ya, ups.
Makasih ye udeh baca.

KAMU SEDANG MEMBACA
CrossChat✔
Short Story[LINE] 1 Pesan Tak Terbaca Tiara : JAUH JAUH LO DARI GUEEEEE 12:16 p.m.