"Woii.." sapa Gilang kepada Dion sahabatnya. Dia Hardion Surya Dinata, anak dari pengusaha terkenal Gunawan Dinata. Siapa yang tak mengenal Dion sang most wanted SMA Nusa Bangsa yang terkenal karena rangkaian kata katanya yg indah dan merasuk ke relung batin kalau kata Gilang.
"Apasih ganggu aja " balas Dion sewot
"Lagian lo sih.. pagi pagi jalan sendiri.. dasar Jomblo!" Hina Gilang
"Manusia gak sadar diri.." gumam Dion yang langsung mendapat jitakan dari Gilang.
"Heiyooo apa kabs kalian semuaa.. tidak rindukah kalian dengan senyumanku?" ucap seseorang menghampiri mereka berdua.
Satu lagi manusia kurang vaksin yang dengan sukarela bergabung dengan Dion dan Gilang. Dia adalah Bintang Geraldino Syahdan. Lelaki dengan tingkat kepedean diatas rata rata.. selalu bermimpi mendapat istri secantik Ariana dan baik seperti Maudy Ayunda.
"Berisik lo. Pergi aja sana!" usir Dion tak tanggung tanggung mendorong Bintang menjauh.
"Ishh.. Abang Dion kok gitu sih.. Adek kan jadi sedih bang..." ucap Bintang sambil mengelus-elus bahu Gilang.
kenapa bukan Dion yang diganggunya? sudah jelas Bintang tak berani mengganggu Dion dengan mood yang bisa dibilang kurang baik jika diperhatikan dari ucapan Dion yang sedikit sarkastik pagi ini menurut pengamatan Bintang. Jadilah dia mengganggu Gilang yang menurutnya tak kalah menyenangkan jika Berhasil menyulut emosi lelaki itu.
"Jijik gue sumpah. jauhin gak tangan lo dari bahu gue.. atau mau tangan lo gak bisa dipakai lagi ?" jelas Gilang yang ogah dipegang pegang sesama jenis.
"Salah mulu gue perasaan. kenapa sih lo berdua ? gabisa banget kayaknya diajakin bercanda. Kesel gue tau gak ?Lo berdua gak pernah mau ngerti perasaan gue. Gue tuh capek diginiin terus.. Tau ah.. Males gue sama lo semua.. Mending Gue pergi aja dari sini. Gue akan mencari orang yang mau ngerti perasaan gue." ucap Bintang yang mulai mendramatisir
"Temen lo kenapa ? " Tanya Dion pada Gilang yang melihat Bintang pergi dengan menghentak hentakkan kakinya.
"Mana Gue Tempe. Belum minum kiranti mungkin." Balas Gilang
Bintang berjalan mendahului Gilang dan Dion, tetapi dia berhenti dan menoleh kebelakang, kemudian berjalan lagi dan berhenti lagi.. gitu aja terus sampai merkurius tukeran sama saturnus.
mereka menggelengkan kepala melihat tingkah sahabat mereka yang rada absurd dan kadang diluar nalar. sampai kemudian..
'BUGH'
"Aduuuhhh... Bintang Jatuh... Mama tolongin Bintang... Bintang gak kuat lagi... Bintang pingsan aja deh.."
teriak Bintang yang terjatuh dengan - posisi yang sangat 'elegan'- bibir menyentuh lantai.seketika Gilang dan Dion tertawa terbahak bahak.. bahkan Gilang dengan baik hatinya memotret Bintang yang posisinya sangat artistik menurut Gilang. Setelah puas tertawa, mereka mengangkat Bintang yang terlanjur malu dengan cara menyeret Bintang bagai sampah dan membawanya ke kelas bersama.
Mereka cukup terhibur pagi ini dengan kelakuan konyol Bintang sehingga Dion merasakan moodnya membaik dan tertawa sepanjang perjalanan ke kelasnya bersama dua sahabatnya.
Dan tanpa disadarinya seseorang memperhatikannya yang sedang tertawa. Seseorang yang sedang mengaguminya dari kejauhan. Seseorang yang bahkan ia tak pernah sadar keberadaannya. Dan seseorang yang mungkin akan mengubahnya untuk kedepannya
who knows ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Teen Fiction. . . . "Aku mencintaimu. Namun ketahuilah bahwa sang surya tetap mencintai sang rembulan walau hanya menyinarinya dari jauh"(Hardion Surya Dinata) . . . . "Jika hal ini membuatmu bahagia maka aku rela mencintaimu seperti ini. Seperti rembulan yang...