Selcouth

583 74 7
                                    

Muka Reyna kelihatan seperti Odette baru saja berkata 'Ternyata kamu pujaanku dan kekasih hatiku yang selama ini kunanti, ayo kita menikah tepat setelah wisuda di depan satu angkatan!'. Dia menyipitkan mata, lengkap dengan dahi berkerut dan mulut sedikit terbuka seakan siap mengeluarkan segala umpatan yang ia ketahui.

"Lo bilang apa tadi?" tanya Reyna, masih berekspresi sama namun kini berkacak pinggang. "Elo mau kita berdua pura-pura pacaran?"

Odette menelan ludah, Reyna kelihatan seperti salah satu tokoh antagonis dalam film horror thriller yang dia tonton minggu lalu.

Tadi pagi segera setelah mengumpulkan niat untuk mandi dan keluar dari kamar hotel, Odette langsung menghubungi Reyna dan mengajaknya untuk bertemu di pantai depan hotel. Bagaimana cara perempuan itu mendapatkan kontak Reyna? Lewat grup angkatan tentu saja, sumber utama siswa yang ingin modus ke gebetan lewat chat basa-basi. Terimakasih, grup angkatan.

Reyna (surprisingly) mengiyakan ajakan Odette. Mungkin dia menganggap blasteran tersebut beritikad baik sehingga bersedia bertemu dengannya. Naas, kenyataannya tidak seperti itu.

Reyna masih berkacak pinggang di depannya, meminta penjelasan. Sementara Odette memiliki hasrat untuk memutar kedua matanya, namun langsung mengurungkan niat begitu melihat muka perempuan di depannya semakin memerah dari detik ke detik karena—coba Odette tebak—amarah.

Di saat blasteran itu yakin Reyna akan benar-benar menghujaninya dengan cercaan, betapa kagetnya Odette saat yang dicurigai akan mencabut nyawanya dan melarung jenazahnya ke lautan lepas hanya menghembuskan napas pasrah. Sebelum kemudian berbalik arah menghadap pantai dan sepertinya memutuskan untuk mengabaikan Odette, duduk di atas pasir pantai tanpa berkata apa-apa.

Tentu saja Odette menganggap hal tersebut sebagai undangan untuk duduk di sebelah Reyna, yang langsung kembali bermuka masam dan menjauh beberapa sentimeter dari Odette.

"So... Is that a yes?"

Pertanyaan anak IPA itu hanya dibalas dengan delikan tajam, sehingga Odette mengangkat kedua tangannya tanda bahwa ia menyerah, pandangannya ia alihkan ke sekumpulan anak kecil yang sedang bermain voli pantai. Salah satu anak jatuh dengan muka tenggelam dalam pasir. Odette menahan tawa, tapi gagal karena Reyna langsung melemparkan tatapan penuh penghakiman.

Reyna menggerutu pelan, tangan kanannya menggenggam pasir. "Gue kira elo ngajak ketemuan karena mau minta maaf atau klarifikasi atau apa terkait apa yang elo lakuin kemarin," ujarnya dengan suara pelan yang hampir termakan ombak. Dia masih menyebut insiden ciuman kemarin dengan CPYT dalam hati, tidak ingin mengingat-ingat. "Bukannya buat ngajak gue pura-pura pacaran dan bohong ke semua orang!"

Entah kenapa, pernyataan barusan ditambah nada bicara Reyna yang makin tinggi dan tangan yang sekarang meremas pasir sebagai pelampisan amarah terdengar seperti: "Gue kira elo orang baik, Dette. Ternyata elo sama aja bangsatnya."

Tidak, Odette tidak tersinggung. Haha, sama sekali tidak.

"Oke, first of all," sergah Odette, kembali menghadap perempuan di sebelahnya. "Kemarin gue cium elo bukan karena gue punya waktu kosong lalu memutuskan buat make out sama orang yang pertama kali gue liat, oke? Ada anak kelas bahasa yang nggak ngerti kata 'nggak' dan maksa gue buat jalan bareng dia, padahal gue udah nolak ratusan kali. Dia nggak percaya gue cuma suka perempuan."

Reyna terdiam di sebelahnya, Odette harap hal itu berarti dia mendengarkan dan bukannya melamun tidak mengindahkan perkataannya. Blasteran tersebut memutuskan untuk menjelaskan poin selanjutnya. "Kedua, memang ciuman gue seburuk itu sampe elo nggak mau pura-pura pacaran sama gue?"

"DETTE!"

"Oke, kembali serius, poin kedua yang ingin gue katakan adalah gue ngajak pura-pura pacaran karena gue butuh elo sebagai cover paling nggak sampai prom night, biar si Alfon bangsat itu menjauh dan berhenti bilang kalau gue belom ketemu cowok yang pas," dalih Odette berusaha memutar otak. "Gue yakin walaupun dia kemarin mundur thanks to you tapi ke depannya bakal berusaha buat ngejar gue lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nodus Tallens (girlxgirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang