5. Hujan dan Payung

118 14 0
                                    

Di sore hari setelah pulang sekolah bella sedang bersantai sambil memainkan handphone nya di kasur doraemon miliknya.

"bel keluar dulu" teriak mamanya dari dapur

"iya ma bentar" bella pun segera keluar kamarnya

Setelah keluar di melihat mama nya sedang sibuk memasak di dapur. Bukanya dia tidak mau membantu ya tapi kata mamanya nggak usah karena dia baru pulang sekolah

"kenapa ma?"

"tolong beliin mama terigu di tokoh depan ya bel"

"iya. Mana uangnya?" pintahnya

"ni. Kembalian nya kamu ambil aja" mamanya memberikan uang selembar berjumlah duapuluh ribu

"makasih mama yang cantik" ucapnya sambil mengecup pipi kiri mamanya

Mamanya hanya tersenyum melihat tingkah anak gadis nya itu

"ya udah aku pegi dulu ya"

"bel bawa payung ya kayaknya mau hujan"

"iya ma" ucap bella sambil mengambil payung di belakang pintu

....

Bella baru keluar dari tokoh itu dan air hujan sudah menetes sedikit demi sedikit. Dia sudah membeli terigu yang di suruh mama nya tadi. Kembalianya dia beli kan Ice Cream

"ya hujan. Untung gue bawa payung" ucap bella sambil memakan Ice Cream nya dan menenteng plastik belanjaan nya

bella sudah ingin melangkahkan kaki tapi ada suara yang memanggilnya

"boleh bareng nggak? Gue nggak bawa payung" ucap cowok itu

Bella melihat cowok itu dari atas kepala sampai ujung kakinya. Cowok itu menggunakan jaket hitam selana jeans hitam dan sepatu

"eh nanti Ice cream lo cair" kata cowok itu sambil menarik tangan bella agar tak terkena hujan

Melihat cowok itu memegang tanganya. Bella pun memberi tatapan supaya melepaskan tangan cowok itu dari tangan nya

Seakan mengerti cowok itupun melepaskan tangan nya

"sorry" bella menganggukan kepalanya sebagai jawaban

"jadi gue boleh numpang payung lo bentar nggak?"

"iya boleh. Ayok" ajaknya

Walaupun tidak tahu siapa cowok itu bella tetap mau membantunya. Masak dia biarin cowok itu hujan hujanan mana bentar lagi mau maghrib kan.

Dia nggak sejahat itu kok lagian dari tampang nya kayak nya itu cowok anak baik baik.

"sini gue aja yang pegang" katanya sambil mengambil payung dari genggaman Bella

Mereka pun berjalan di bawah payung yang sama di tengah hujan. Tubuh mereka sedikit berdempetan karena ukuran payung yang kecil

"kok lo makan Ice criem si hujan hujan gini" katanya sambil melihat bella yang lahap memakan Ice cream nya

"kan tadi pas gue beli nggak hujan" cowok itu hanya berdehem

Kemudian mereka hanya berdiam diam sampai ice cream bella habis

Bella menggosok gosokan lenganya karena dingin terkena air hujan

"ni pake jaket gue" tawarnya

"eh nggak usah nggak papa kok" tolaknya

"udah pakai aja. Anggap aja sebagai ucapan terimah kasih gue udah bolehin numpang payung lo"

Bella pun memakai jaket yang di berikan cowok itu padanya

"makasih" cowok itu hanya menganggukan kepalanya

kemudian mereka hanya diam. tidak terasa hujan sudah berhenti dan bella sudah sampai di depan rumah nya

"ini rumah gue" tunjuk bella ke arah rumah minimalis berwarna cream dengan halaman yang cukup luas ditumbuhi berbagai bunga. Meskipun minimalis tapi rumahnya sangat sejuk apalagi dengan berbagai macam tanaman

Bella bukan orang kaya seperti brian ayah nya hanya seorang pegawai kantoran. Tapi gaji ayahnya cukup untuk kehidupan keluarga nya

"lo pulangnya gimana?mau masuk dulu?" tawarnya

"nggak usah rumah gue deket sini kok"

"dimana?"

"tuh" tunjuknya dengan dagu kearah rumah di sebelah rumah bella

"berarti kita tetanggaan?kok gue nggak pernah ngelihat lo" ucapnya terkejut

"iya. gue baru pindah kemaren" brian juga baru tahu kalau dia tetanggan dengan cewek ini

"oh. Ternyata yang gue lihat truk pindahan kemaren punya lo?"

"iya"

"ni gue balikin jaket nya makasih ya. Gue balik dulu nanti mama nyariin" katanya sambil mengembalikan jaket cowok itu dan beranjak dari sana

"eh tunggu dulu" teriak brian

"kenapa?"

"nama lo siapa?" Tanya brian

"Bella...Bella Tavasha" katanya tersenyum

"nama lo?" Tanya bella balik

"Gavin...Gavin Madava" katanya tersenyum

Bersambung...

Edisi lebaran

6 juni 2019

B & B (Brian dan Bella)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang