0.1

5 2 3
                                    

Terlihat di hari ini semua siswa siswi SMA Wijaya tersenyum penuh bahagia, karena hari ini adalah hari yang mereka tunggu. Yaitu, hari Kamis. Hari dimana, mereka akan pergi berkemah di sebuah hutan yang  jauh dari sekolah mereka. Berkemah selama 3 hari, itu menyenangkan bukan?.

"Wulan!" Terdengar teriakan seorang gadis dari arah yang sedikit jauh, Wulan memberhentikan langkahnya yang ingin menaiki tangga bus.

Dia pun menoleh mencari sumber suara,

Ah, ternyata itu Dina. Benaknya

Dina pun berlari kecil menghampiri Wulan, "Kenapa Din?" Tanya Wulan ke Dina yang kini sudah berdiri di depannya.

"Gak papa, gua duduk bareng lo ... Boleh gak?" Tanya Dina balik,

"Oh, boleh" Jawab Wulan dengan senyum manis nya yang sering ia keluarkan.

Dina juga ikut tersenyum, "udah gak usah senyum Mulu, liat tuh di belakang banyak orang".

"Eh?" Wulan langsung melihat kebelakang, ternyata benar banyak sekali siswa siswi yang mengantri. "Maaf ya," Ucapnya kepada seorang siswa di belakang nya. "Din, gece naik!" Ajaknya.

"Oke".

Wulan dan Dina memilih untuk duduk di bagian 3 paling depan, Wulan dekat jendela dan Dina di sampingnya,

"Gua gak sabar!! Pasti nih acara kemah seru banget!!!" Geram Dina,

"Iya, gua juga. Gua pengen ngerasain rasanya tidur di tenda, masak mie, nikmatin api unggun. Aduhh ..." Geram Wulan, juga.

"Oh iya tenda! Anjir, Gua mau kemah tapi lupa bawa tenda?! Gimana dong? Masa gua tidur diluar? Nanti kalau ada nyamuk gimana? Atau ular berbisa yang tiba tiba--",

"Hush! Tenang, gua bawa tenda. Gak usah khawatir, Lo boleh tidur di tenda gua kok" Ucap Wulan yang memotong pembicaraan Dina.

"Beneran?!" Dina langsung menatap kedua mata Wulan,

"Iya elah, santai",

"Yey!!, Gak jadi di gigit nyamuk" Dina terus mengeluarkan toanya sedari tadi.

Wulan hanya terkekeh melihat kelakuan sahabatnya ini.

Tidak lama, bis berangkat. Di dalam perjalan kami terus bernyanyi, sesekali Dina membuat candaan yang membuat satu bis itu terdengar suara  tawa.

Tapi, ada yang membuat Wulan bingung. Sedari tadi, orang yang duduk di belakangnya tidak bersuara sama sekali. Merasa tidak peduli, Wulan melanjutkan tawanya lagi.

•••

Perjalan masih jauh, sedangkan sekarang sudah siang. Mereka semua tertidur lelap. Kecuali, Wulan. Ia sibuk menikmati musik yang kini sedang berputar di earphone miliknya, sambil melihat pemandangan diluar jendela. Memang tidak begitu indah, tapi Wulan menyukainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good boy || (NOT KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang