Aku Ingin Jatuh Cinta

PROLOG - Tuhan Berikanlah Aku Cinta

Tuhan berikanlah aku cinta... Untuk temaniku dalam sepi... 

Duh, lagu Ayushita ini favorit banget kalau hati sedang dalam keadaan gersang segersang-gersangnya, seperti desir pasir di padang tandus, segersang pemikiran hati. 

Gersang. 

Gersang.

Gersang. 

Huft. 

Kalian akan kuceritakan satu hal. 

Aku, jomblo.

Namaku, Fiya Pandudinata. 

Iya, orangtuaku aneh-aneh saja memang, kasih nama terinspirasi dari Vina Panduwinata tapi sengaja diganti jadi Fiya karena berasal dari Fira dan Warya sementara Dinata adalah nama keluarga ayahku. Nasib, nasib. Masih mending kalau diledek jadi nama Vina Panduwinata, ini... semua teman-temanku malah mengejekku dengan nama... Fiya Panudimata. Catat. Panu. PANU COY! Penyakit jamur yang mati-matian orang basmi. Memang gila sih mereka itu. Menyebalkannya sudah dalam tahap menaiki awan saktinya Sun Go Kong, sudah melayang-layang diudara. Kenapa coba? karena tentu saja alasan dari Panu di mata itu karena AKU TIDAK TERGODA PADA LAKI-LAKI SETAMPAN APAPUN DIA! 

Kata mereka, di mataku ini panuan, ada jamurnya, jadi matanya terhalangi makanya cowok ganteng pun nggak akan kelihatan di mataku. 

Tapi hey, bukan itu masalahnya! yang jadi masalahnya adalah... 

Setiap ada cowok ganteng, oh... oke. 

Ada cowok baik, ya... oke. 

Begitu saja! hanya begitu! ya, terpesona sih terpesona. Tapi sudah cukup! nyangkut di mata gitu loh, sementara definisi jatuh cinta itu kan dari mata turun ke hati, untuk bisa bersama dengan si a yang baik dan si B yang ganteng itu harus turun dulu ke hatiku. Masalahnya, tidak demikian. 

Sudah sejak lama aku tidak pernah merasa berdebar dalam waktu yang lama karena pria, dan itu semua yang membuatku selalu berharap... bahwa aku... ingin jatuh cinta. 

Kata orang, suatu saat kita juga akan jatuh cinta di waktu yang tepat, tentu saja ketika waktunya tiba. Iya, kembali lagi ke permasalahan jodoh yang katanya ada di sekitar kita. 

Ha! masa? 

Dulu, sewaktu masih polos dan tak mengerti dengan cara kerja dunia, aku benar-benar meyakini bahwa jodoh memang ada di sekitar kita, sampai ketika... 

Pertama; aku bersekolah di SMK yang berisi perempuan semua. 

Kedua; Saat jadi mahasiswa, semua teman pria di kampusku sudah punya pacar. 

Ketiga; Kantor tempatku bekerja--yang menjadi harapanku satu-satunya ketika melangkah dalam dunia baru--tetapi mustahil, semua karyawan laki-laki sudah menikah! 

Jadi, pertanyaannya adalah... 

HARUS DIMANA AKU MENEMUKANNYA? 

HARUS KEMANA AKU MENCARINYA?

Semuanya terlihat sangat sulit, dan kurasa... perjalananku akan sangat panjang. 

-

-

-

HALO SEMUANYA! YANG JOMBLO COBA ANGKAT TANGAN?! 

Kalau aku nggak usah ditanya ya, semenjak menulis di wattpad... 4 tahun lalu, dari 2015 sampai sekarang pertengahan tahun 2019 kisah cinta aku ini masih begitu begitu aja alias... YA JOMBLO AJA SIH TETEP WKWKWKWK 

Bosan menulis romance, kini aku menulis perjalanan terjal menemukan pria yang bisa membudidayakan kita para wanita (Tulung tulung jangan di bash ini cuman becandaan aja). 

Untuk pertama kalinya... aku bikin cerita dgn pov FULL ORANG PERTAMA! enggak bolak balik atau enggak di zona aman aku; pov ketiga wkwkwkk 

Selamat membaca dan aku sayang kalian :*