Part 3

33 7 1
                                    

Pagi ini, seperti biasa Kelly berangkat ke sekolah. Ia biasanya berjalan kaki tanpa menggunakan kendaraan. Setelah selesai menggunakan baju dan mengucir rambutnya, ia langsung berlari turun ke bawah.

Namun langkahnya terhenti saat melihat pandangan sinis dari ibunya.

"Pa..pagi bu" sapanya terbata.

"Ibu ibu, kan sudah saya bilang jangan panggil saya ibu!! Tak sudi saya mendengar itu dari mu!" Kelly hanya menunduk, diam.

"Kamu mau sekolah ?! " dengan gemetar Kelly mengangguk.

"Bersihkan dulu rumah ini, mulai dari atas sampai bawah, lalu bersihkan kolam renang, terus sapu halaman belakang! Cepat! Kalo tidak kamu akan tahu hukumannya!!" Perintah ibunya sarkastis.

Padahal, sekarang sudah menunjukkan pukul 06.30. Itu artinya, waktu yang dia miliki hanya 30 menit karena gerbang sekolah ditutup pukul 07.15 . Apalagi di berjalan kaki, pasti akan sangat lama sampainya.

***

Dengan nafas terengah-engah, Kelly langsung berlari menuju gerbang sekolah yang akan ditutup oleh satpam.

"Jangan ditutup dulu pak " pintanya dengan nafas terengah-engah.

"Yaudah masuk aja neng, tapi langsung ke guru BK ya neng. Liat tuh tatapannya" ujar pak satpam tadi sambil mengkode Kelly untuk melihat ke arah bu Nia, guru BK.

"Iya pak. Makasih ya pak" ujar Kelly sambil berjalan ke arah bu Nia.

"Mengapa kamu terlambat lagi?" Tanya bu Nia sambil memandang Nia.

" maaf bu, saya janji ini yang terakhir"

"Kamu tahu kan kalo kamu itu cuman murid beasiswa yang numpang sekolah gratis di sekolah ini! Harusnya kamu itu tahu diri! Di sekolah ini itu selain pintar juga harus punya moral sopan santun. Kamu bukan murid kaya yang bisa sogok orang sana sini. Apalagi kamu itu sudah kelas 3 SMA !! Kamu harus tahu diri!" Ujar bu Nia menohok hatinya.

Namun tidak mau menangis. Cukup di depan ayah, ibu dan adik dia menangis. Walaupun itu tidak mereka pedulikan. Untungnya dia masih bisa berpikiran jernih. Ya, Kely harus belajar.

Kelly langsung melangkahkan kaki ke arah kelasnya

***

Kelly POV

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi. Aku langsung pergi ke arah gerbang sekolah dan melangkahkan kakiku ke salah satu minimarket di dekat sekolahku.

"Eh, Kelly! Kamu udah datang aja. Nih pake seragam kamu cepetan. 5 menit lagi ganti shift nih" ucap Sheraa sambil menyerahkan baju berlogo minimarket itu kepadaku.

Sesegera mungkin aku mengganti bajuku dan langsung menuju kasir. Ya, aku bekerja sebagai kasir juga di sini. Aku menyadari bahwa kebutuhanku di sekolah akan semakin banyak dan pastilah uang hasil beasiswa itu tidak cukup. Uang beasiswa itu lebih banyak kutabung daripada kupergunakan untuk hal tidak penting. Ingat, itu modalku untuk keluar dari rumah lucknut itu.

Aku masih merapihkan barang barang yang ada di sebelah meja kasir. Shift ku adalah siang hari dan hanya sekitaran 3 jam saja. Gaji yang kuterima memang hanya 400 ribu sebulan, tapi itu sangat cukup untuk kebutuhan  sekolahku.

Orang tuaku?? Toh mereka tak akan peduli. Biarkan saja. Sekarang aku akan menganut keyakinanku yang baru. Buat apa memikirkan orang lain yang bahkan tak pernah memikirkanmu. Ya, itulah keyakinanku sekarang.

"Selamat siang, selamat berbelanja" sapaku ramah pada pelanggan yang masuk.

"Hei? Apa itu kau? Seorang Agatha Kelly Resillia yang sangat sangat pintar itu? Kau anak beasiswa itu kan?!" Ucap seorang wanita. Aku yang merasa di sebut namanya langsung menoleh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANXIETYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang