DUA

69 6 2
                                    

Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah, hari dimana aku memakai pakaian putih abu-abu, dengan rok diatas lutut baju ketat yang membentuk lekuk tubuhku dan rambutku yang terurai rapi. Aku merasa bangga dan sangat merasa paling cantik karena di sepanjang jalan orang-orang memperhatikan aku. Tapi anehnya aku merasa hanya aku lah yang memakai Seragam seperti ini, di dalam ekspetasi ku seperti di film-film luar negeri yang akan saling bersaing untuk mendapatkan ketenaran. Aku berfikir bahwa akan ada banyak yang ingin menjadi temanku, dengan aku berseragam seperti ini. tetapi malah orang-orang di sekeliling ku melihat ku dengan tatapan yang jijik,
"Apakah rokku kurang pendek?"
Itu lah yang terlintas dalam pikiranku, dan aku pun tambah menaikan rokku hingga ke paha.
.
.
.
.

"Assalamualaikum, boleh saya duduk"
Dan akhirnya dari sekian lama aku duduk ada yang menghampiri ku, sepertinya orang ini ingin menjadi temanku agar dia juga tenar, karena aku lihat dari segi pakaian dia terlihat kampungan, pakaian yang serba panjang, rok mekar, baju yang longgar, dan jilbab yang panjang sampai menutup bokongnya, di tambah memaki pakaian dalam yang sampai menutup tangannya, sangat jauh berbeda denganku.

"Oh iya silahkan"_jawabku dengan ramah karena dia menegurku dengan ramah juga

"Afwan ukhty, sebelumnya perkenalkan nama ana Aisyah"_menjulurkan tangan

"Fatimah"_aku kembali menjulurkan tanganku

"Ma Syaa Allah sungguh nama yang mulia"_sambil tersenyum manis padaku

"Oh, makasih. Ini adalah pemberian nama dari almarhum kakekku, itu kata ayahku"_aku pun membalas senyum yang tak kalah manis

"Afwan sebelumnya ukhty ana menegur seperti ini, apakah Fatimah bisa untuk tidak memakai pakaian yang seperti ini? Sungguh nama mu yang mulia tak sepantasnya engkau memperlihatkan tubuhmu yang indah ini, dan kau liat lelaki yang berada di sekitar mu mereka telah berusaha untuk menundukkan pandangan nya agar tidak melihat engkau"_aisyah

Aku merasa bingung dan kaget mengapa seperti ini? Aku kira dia datang untuk ingin belajar seperti ku, malah dia ceramah di depanku, sungguh aku merasa sangat malu setelah dia menceramahi ku, aku malu di sekililing ku jika aku harus mengikuti gaya pakaian mereka,

"Mengapa kau pusing? Orang tuaku saja tidak repot dengan apa yang aku gunakan? Emang kau siapa? Keluarga bukan? Emang kau yang akan membiayai hidupku? Tidak kan? Sebaiknya kau urus saja dirimu sendiri"_jawabku ketus

Tapi anehnya dia malah tersenyum, fikirku dia orang gila, bukannya marah atau pergi dia malah memberikan senyuman yang sangat tulus, aneh

"Apakah kau lihat adakah yang memakai seragam seperti mu?"_Aisyah

Dengan tutur kata yang lembut dia menyuruhku untuk melihat di sekeliling ku apakah ada yang berpakaian sepertiku?
Dan aku pun melihat satu persatu, dan memang tidak ada!
Entah ini sekolah apa yang ayah ibu ku berikan? Lelaki nya saja semua memakai peci, sungguh sangat kampungan,

"Mengapa Fatimah kau melihat kami dengan tatapan jijik seperti itu?"_ tanya Aisyah

Aku hanya bisa diam tidak bisa berkata apa-apa karena aku merasa dia betul tidak ada yang berpakaian sepertiku

Hari ini aku betul-betul sangat kesal, entah apa yang ku mimpikan semalam


Jika ada salah kata mohon di maafkan dan menegur ana dengan baik-baik karena ana baru ingin belajar 😚
Jangan lupa votenya yah akhwat & Ikhwan biar tambah semangat ana nya nulis😚😚

Aku, Kamu, Dan HafalankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang