Me

6 0 0
                                    

PROLOGUE.
Nama gue Tarajua Bagaskara, panggilannya sih Melody, nggak tau kenapa orang tua gue manggil gue Melody, katanya sih karna gue anak perempuan satu-satunya, kakak-kakak gue yang lain cowok, ada 4 kakak cowok, yang pertama namanya Kevin, umurnya 25 thn, yang ke dua namanya Zayn, kalo yang ini, kakak gue yang paling heboh, umurnya 23 thn, yang ke tiga itu kembar, yang satu namanya Reza, dan yang satunya lagi namanya Aficenna umur mereka berdua 20 thn, dan gue yang terakhir.

MELODY P.O.V.
Hari ini aku akan menjalankan hari yang paling membuatku kesal, yaitu menemani mama belanja, maklum sekarang malam minggu, jadi ini kesempatan mama buat mborong semua barang yang mama suka, kalo aku sih, cukup beli satu novel aja udah seneng kok.

"Mel, bantuin mama bawain dong, mama mau nelpon pak Anwar dulu" ucap mama seraya memberi semua belanjaannya kepadaku.
"Hish" gumamku kesal. Memang aku dan mama tidak pernah akur, ya... ini terpaksa saja untuk menemani mama belanja, biasanya mama belanja dengan kak Kevin, tapi karna kak Kevin sibuk, dan kakakku yang lainnya lagi mager, ya udah deh terpaksa aku yang harus menemani mama belanja, mungkin sehari bisa habis beberapa juta, "beli aja sekalian mall nya" kalimat itu yang selalu aku batin, karna terlalu kesal.

"Pak Anwar, nanti jemput saya jam 9 malem ya, soalnya saya masih ada perlu" ucap mama, akupun membulatkan mataku. Setelah mama menutup telfon, aku langsung protes.

"Ma!, kok jam 9 malem sih, Melody kan ada rapat OSIS buat acara 17 an, tinggal tiga hari lagi loh" protesku, dengan mimik wajah yang kusut.
"Kalo mama nggak ngizinin gimana ?" Ucap mama sambil berjalan meninggalkan ku.
"Ma!, kalo gitu Melody nungguin mama di caffe aja deh!!, pincang nih kaki Melody!" Teriakku dengan kesal.

Akupun duduk di caffe langgananku, sambil memesan minuman, yaitu Coklat panas kesukaanku, dengan pancake yang di siram saus caramel, hmmm, nikmat sekali.
Aku mulai menyantap makananku, lalu terdengar suara yang tak asing bagiku, seperti suara bom yang meledak tepat di depanku, siapa lagi kalo bukan Saga, gue akan memperkenalkan sedikit tentang Saga.

"Saga, cowok paling ngeselin di hidup gue, kerjaannya tuh nyari masalah sama gue, udah punya mantan sekitar 20 an, dan sekarang dia lagi macarin si Dita, temen sekelas gue, Saga itu anak IPS, dan gue anak IPA, gue paling nggak suka kalo di bandingin sama tuh anak, tapi gue juga cukup bangga, karena gue bisa ngebuktiin kalo gue bisa jadi bendahara OSIS, terus Saga??, Saga yang jadi seksi keamanan sekolah, biasanya kalo di sekolah gue, yang jadi seksi keamanan itu keren-keren + ganteng-ganteng, ya termasuk Saga sih, tapi nggak tau kenapa gue nggak yertarik sama ranjau itu, malah gue benci sebenci-bencinya sama ranjau cinta itu, dasar play boy.., ok, lanjut aja, Saga itu keras kepala, pemarah, tapi anehnya dia kayak gitu cuma ke gue, gimana nggak kesel coba ?, semua amarahnya dia lampiasin ke gue, tiba-tiba mbentak lah, yang ini lah, itu lah, ah tau!!, kesel gue lama-lama sama si ranjau cinta itu !!!"

"Mel, yuk pulang, Mel!!!" Ucap mama yang berusaha menyadarkanku dari pandanganku yang fokus pada Saga.
"Eh, iya" ucapku gelagapan.

Lalu entah badai apa yang setelah ini akan menerjangku, karna ternyata mama mendekati Saga dan Dita yang sedari tadi bercanda, membuat telingaku bengkak mendengarkannya.

"Eh ada Saga, ini Saga anaknya om Angga kan ?" Ucap mama sambil memberi senyum ramah pada Saga.
"Eh iya tante, ini mamanya Melody kan ?" Ucap saga yang sok manis, aku yang sedari tadi berdiri di belakang mama, hanya menatap kesal Saga.

Dear AldBarack.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang