Hai, bertemu lagi denganku.
Dia, dia sahabatku dan juga, aku tidak tau harus menyebutnya apa.
Aku memiliki perasaan pada teman kita, yang dia miliki, dan kasarnya ingin aku rebut.
Tenanglah, aku tidak sejahat itu, aku dan dia sudah bersahabat lama. Lebih tepatnya kita bertiga.
Tapi hatiku ini kadang sulit diatur, egonya kuat dan lebih dominan hati yang bertindak dibanding otak. Kadang saja, semoga tidak menjadi sering apalagi selalu.
Dia baik, dia cantik, dia pintar, dia disukai banyak orang termasuk kamu, dan dia sulit dikejar. Sulit menjadi seperti dia yang selalu tersenyum walau punya banyak beban, masih bisa tertawa walau sebenarnya sedang menderita, dan masih bisa menolong walaupun dirinya juga sedang kesusahan.
Aku ingin menjadi dia, tapi jika berpikir lagi. Untuk apa aku menjadi dia? Apa hanya untuk disukai banyak orang, atau kamu akan berpaling dari dia. Tentunya tidak. Mustahil. Aku hanya akan menderita, dengan keinginan menjadi dia aku tidak bisa sepenuhnya seperti dia, mentok, ya paling seperti bayangannya.
Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, dan dengan ini aku akan mendapatkan apa yang aku mau, termasuk memilikimu.