belum putus?

74 3 0
                                    

"Huhh.akhirnya gue bisa legaan juga" ucap raina sambil kerebahkan punggungnya di lantai aula sekolah.dia baru saja dihukum karena tidak mengerjakan pr dari pak seno.guru matematika yang terkenal sangat menjengkelkan.

Sebenarnya raina telah selesai mengerjakan pr yang di berikan oleh pak seno.hanya saja dia lupa membawanya.dari pada menjelaskan kepada guru menjengkelkan itu.mendingan dia mengaku tidak membuat pr saja. Lagian sekalipun raina menjelaskan dengan panjang kali lebar. Pak seno tidak akan percaya dan tetap akan memberikannya hukuman.

Raina-raina lo tuh kenapa tiba-tiba jadi pikun gini sih.gumamnya dalam hati.

Ini semua karena kejadian semalam.dimana dia tak senganja bertemu dengan dua orang dari masa lalunya.
Sejak saat itu raina jadi terus kepikiran.

Raina memejam kan mata nya. Dia merasa sangat lelah setelah membersihkan gedung aula yang sangat luas ini seorang diri.hanya karena kesalahannya tidak membawa buku pr dari pak seno.

Sekelibat memori masa lalunya tiba-tiba muncul.

"Kamu suka coklat?".raina mengangguk cepat

"Iyaa suka banget"ucap raina sambil tersenyum

"Aku juga suka"

"Kamu juga suka coklat?"tanya raina

"Bukan"jawab kevan singkat

"Terus kamu suka apa?"

"Suka kamu" pipi raina bersemu merah mendengar ucapan kevan.dia tak menyangka kevan akan mengatakan hal sedemikian

Braakk

Raina membuka matanya.ketika mendengar suara dobrakan pintu aula yang sangat keras.membuatnya tersadar skelibat kenangan masa lalu nya.

"Sifaaa.apa-apaan sih pake dobrak-dobrak pintu segala.kaget tauu"ucap raina kesal

Siffa hanya menyengir kuda.merasa tak bersalah." Hehe.. lo sih gue panggilin ngak nyautt. kan kesel"

"Ooh maaf.aku ketiduran"

"Yaudah. pak seno nyuruh lo masuk kelas.
Masa hukuman lo udah selesai."raina hanya mengangguk dan mengikuti siffa melangkah menuju kelas nya

"Lagian lo kenapa sih sampe nggak buat pr dari pak seno segala.nggak kaya biasa"tanya siffa

"Gue.. lagi banyak fikiran.sebenarnya sih pr gue udah selesai.cuman yaa gue lupa bawa."

Siffa mengernyit mendengar alasan dari raina.sebenarnya apa yang sedang raina fikirkan.apa dia punya masalah?lantas masalah apa?

"Lo lagi mikirin apa sih rai? Sampai jadi pelupa gini"tanya siffa menyelidik

"Emm.. gak ada kok."jawab raina sambil tersenyum

Fix. Raina benar-benar sedang ada masalah serius.siffa tau itu.jika sifat sahabatnya ini tiba-tiba berubah pasti sedang ada sebuah hal yang raina sembunyikan darinya.
Ayolah raina.ngapain repot-repot ngebohongin orang yang sudah kenal lo bahkan dari kecil.

----

"Raina tolong antarkan buku ini ke kelas XI IPA 2 ya. Nanti ibuk nyusul."

XI IPA 2? itu kan kelasnya kak kevan.haduh mati deh guee..

" E-mm iyaa.baik buk " dengan ragu raina bejalan menelusuri koridor deretan kelas XI IPA. Dia sangat berharap semoga kevan sedang tidak ada dikelas.

Sekarang raina sudah berada tepat di depan kelas XI IPA 2. Kelas itu tampak sedang sepi. Hanya ada dua orang siswi yang sedang asyik bercengkrama satu sama lain. Raina menghela nafas lega.

Gagal moveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang