bingung

97 3 0
                                    

Rumus.ini lah yang sedang berusaha raina perangkan dari tadi.kepalanya sudah hampir meledak melihat pecahan-pecahan rumus yang berada di hadapannya sekarang.senjatanya sudah mulai mengecil akibat terlalu sering digerut dan kertas dihadapannya sudah penuh dengan coretan-coretan rumus yang sejak tadi berusaha ia pecahkan.okee raina akui sejak dulu matematika adalah salah satu musuh tersulit untuk ia takhlukkan dalam peperangan studynya selama hampir 10 tahun ini.

Namun dia tak akan menyerah selagi semua rumus itu belum ia perangkan sampai habis.berbeda dengan raina
Syiffa malah asik-asikan mendengar musik sambil membolak-balikkan helaian novel ditangannya tanpa memikirkan tugas  yang diberikan oleh guru matematikanya yang kiler itu.lagian tugas itu akan dikumpul besok bukan sekarang.dan fikirnya untuk apa susah-susah mikirin hal yang nggak bakal pernah balik mikirin kita.dasar si syiffa otaknya emang sudah geser sepertinya.

Triiiinggg

"Nah tu loceng syurga akhirnya bunyi juga"girang syifa sambil menutup novelnya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Raii ayok ngantin lapeer nih guee"ajaknya.sedangkan raina masih setia dengan buku rumusnya.

"Woyy.udah kalii entar aja bikinya.laper niih gue. ntar keburu rame looh"

Raina bedercak kesal melihat tingkah sahabat nya ini. Dasar ya urusan makan aja cepat banget sampe ngga bisa ditunda-tunda.giliran disuruh belajar aja bilangnya nanti-nanti.

"Ck bentar deh faa.gue beresin dulu"ucapnya sambil merapikan perlengkapan tulisnya.

Kemudian mereka melangkah keluar menuju kantin langganan mereka.

seperti biasa kantin akan selalu dipenuhi oleh manusia-manusia kelaparan.raina dan syiffa memilih bangku dipojok kantin tempat yang biasa ia duduki.

"Gue aj yang pesan.lo mau nitip apa?tanya raina

"Emm.gue kaya biasa aja deh
Baksonya pake mie putih .minumnya es teh aja biar segerrr ."jawab siffa sambil menyengir kuda

"Okeey"raina melangkah menuju meja pesanan.matanya menerawang kepada sepasang remaja yang sedang asik bercengkrama satu sama lain.mereka terlihat akrab.bahkan terlihat bahagia?

Raina tersenyum miris.bingung dengan apa yang sedang ia rasakan.mengapa rasanya sesak?

"Lama banget sih loo" omel syiffa

"sabar kali faa.lo liatkan sekarang tuh lagi ramee.udah untung kali gue mau ikutin ngantri"sungut raina. Enak saja dia sudah rela mengantri lama malah di omelin

"Hehehe.. iyadeeh maap.lo emang cabat terbaikk guee deh.emuaahh"cengir syiffa sambil mencubit kedua pipi sahabatnya gemas.

"Dasar alay"ejeek raina

"Biarinn huu"kemudian syiffa menyantap baksonya dengan lahap.sedangkan raina terdiam sambil mengaduk kuah baksonya. Pikiranya melayang memikirkan tentang sepasang remaja yang dilihatnya tadi.

"Woy kenapa loo"

"Ehh.kenapa?"tanya raina kaget

"Lo kenapa rai?kok tiba-tiba bengong gitu?

"Ah? Eng-nggak kok. Hahah apaan sih siapa yang bengong cobak.ini gue lagi dinginin kuah aja.panes banget soalnya."kilah raina.dia belum mau menceritakan soal apa yang dilihatnya tadi.

"Oohh kirain kenapa"balas syiffa sambil melahap kembali baksonya

----

"Faa lo pulang duluan aja deh.gue mau piket dulu soalnya."

"nggak mau ditungguin nih?"tanya syiffa

"Enggak usah.lo pulang duluan aja lagian gue piketnya sama deffa kok"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gagal moveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang