14. Review skincare : COLLARICH COLLAGEN

1.2K 13 11
                                    

Hai, back again in this book with me, Canaria Yuki, the owner and the author in this book.

Okayy, berhubung kemaren ada yg minta review skincare, aku kali ini mau mbahas sebuah produk yang udah sebulanan ini aku pake. Produknya yaitu kolagen supplement dari Thailand, Collarich Collagen! /tebar confetti/

Well, some of you, beberapa dari kalian mungkin ada yang belum paham. Apa sih kolagen itu?

Kolagen adalah jenis protein berserat dan tak larut yang jumlahnya paling berlimpah dalam tubuh manusia. Kolagen merupakan fondasi utama dari tulang, kulit, urat, dan ligamen untuk memberikannya struktur dan kekuatan. Kolagen juga ditemukan di banyak bagian tubuh lainnya, termasuk pembuluh darah, kornea mata dan gigi. Ibaratnya, kolagen adalah sebuah lem yang merekatkan keseluruhan tubuh menjadi satu kesatuan. Bahkan kata kolagen sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, “kólla” yang berarti lem.

Tubuh dapat memproduksi kolagennya sendiri secara konsinsten. Tapi kemampuan ini akan terus berkurang seiring bertambahnya usia. Paparan terhadap sinar matahari dan zat polusi juga dapat menghambat produksi kolagen. Demikian pula dengan kebiasaan erokok dan minum alkohol. Orang-orang yang tubuhnya kekurangan kolagen dapat dikenali dengan penampilan kulit yang mulai kendur, serta timbul garis-garis halus dan keriput. Penipisan jumlah kolagen alami tubuh telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan. (symber : hellosehat.com)

Itu dia penjelasan singkat seputar kolagen ya. Dari ayah aku sendiri yang berprofesi sebagai seorang perawat dan kakak sepupuku yang seorang dokter juga menyetujui hal itu. Kadar kolagen di tubuh kita emang menurun seiring berjalannya waktu. Ditambah lagi sama polusi dan segala macem radikal bebas.

Sekarang aku bakal jelasin kenapa aku mutusin buat make Collarich Collagen. Jadi, dulu pas aku SD, SMP, sama SMA, aku ikut ekskul tari. Otomatis sering nampil di panggung. Karena nampil, muka aku udah kena make up sejak kelas 3 atau 4 SD-an.

Nah, pas mulai SMA, setiap habis tampil pasti bakal tumbuh jerawat tuh, terutama dibagian pipi. Padahal aku bersihinnya udah gila banget. Secara make up buat perform kan tebel. Tetep aja ada jerawat dan itu kebanyakan di pipi sebelah kanan sama jidat. Banyak jerawat batunya juga. Belum lagi SMA sering panasan gara-gara sering kelayaban dan mapel olahraga yang renang di siang bolong, hadeuuhh… udah mulai item dan banyak belang, jerawatnya banyak pula. Sumpah itu masa-masa dimana aku ngerasa minder dan nggak pede banget. Apalagi aku anaknya tomboy ya jadi ga pernah aku sentuh yang namanya make up apalagi dandan sendiri. Berangkat sekolah aja nggak pernah pake bedak dan segala macem, paling banter cuma pake lipbalm biar bibirku nggak kering sama parfum. 

Seiring waktu, aku mulai merasa bodo amat sama kondisi muka aku. But, begitu selesai OSPEK kampus, aku mulai merenung /ceilah merenung/. Aku udah gede gini, udah mahasiswa lagi, masa mau tetep cuek sama penampilan? Ya enggak dong.

Meskipun aku udah mulai belajar cara dandan dan segala macem hal-hal yang berbau cewek, tetep aja aku masih nggak nyaman sama kondisi kulit aku yang banyak bekas jerawat, bruntusan, dan belang dimana-mana. Pengen nyoba pake skincare korea, tapi takut kulit muka breakout lagi kayak pas nyoba suatu merk.

And then, aku ketemu sama Collarich Collagen ini. Awalnya penasaran karena aku bener-bener belum pernah nemu suplemen kolagen yang bentukannya kapsulan gitu. Kebanyakan kan yang minum tuh, kek sejenis Hi-Collagen-nya Ever White atau Glumory. Nah, berhubung muka aku juga lagi gak dalam kondisi bagus, ya udah, aku coba deh produknya.

Mungkin sebagian dari kalian bertanya-tanya, kenapa aku nggak beli yang sachet/yang caranya diminum aja.

Fyi, meskipun kampus aku masih bisa diitung deket dari rumah aku tetep disuruh kost. Jadi, aku ngekos sekarang. Dikosanku mau pasang dispenser di kamar itu ada biaya tambahannya. Jadi, aku stok air di kosan bener-bener model aqua botol beberapa dus sekalian. Aku juga gak bawa gelas, karena aku mikirnya ngapain bawa gelas, toh minumnya bentuknya botol. Pake yang kapsul juga lebih praktis menurut aku. Jadi, ya… gitu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daily Life of a Fangirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang