2.

118 9 4
                                    

Selamat membaca!

Jangan lupa voment yaa!🐧


"Pagi ku cerahku, matahari nya nongol, ku gendong tas hitamku dipinggul! Akh!"

Panji menatap sang adik yang barusan dijitak olehnya.

"Lo kalo nyanyi yang bener dongo! Lirik lagu orang lo gonta ganti gitu. Yang nyiptain denger terus kesinggung, kena pacul lo!"

Bella menatap sinis sang abang. Sedang asik asik bersenandung, ada aja halangannya. Kayaknya dia itu gak seneng banget lihat adik one and only nya happy.

"Yaelah bang! Yang punya juga gak tinggal disekitaran rumah kita kali! Ga usah alay deh," jawab Bella sambil mengambil toples berisi cemilan.

Panji hanya mendengus. Mereka berdua sedang duduk diruang keluarga. Saat ini sedang hari libur. Dan waktunya Bella untuk rebahan, tapi tidak sepanjang hari, karena pagi hingga bertemu zuhur waktunya Bella bebenah. Memang tidak seperti anak anak lain yang akan dengan santainya rebahan sepanjang hari, tapi itulah Bella. Karena dia sudah diajarkan mandiri oleh sang ibu sedari kecil.

"Abang..." Panggil Bella dengan suara yang terdengar...menjijikan ditelinga Panji.

"Abang..." Masih tidak disahuti.

"Bang..."

"Aaabangg..."

Masih dengan suara yang menjijikan.

"Abang ih!" Bella memukul pundak sang Panji.

"Paan si?!"

"Dipanggilin budeg banget. Conge-an lo?"

Panji mengerling. Mana ada dirinya conge-an? Rutin membersihkan 2 hari sekali. Jadi, mustahil ada gumpalan kuning didalam kupingnya.

"Sotau lo. Gue mah rutin bersihin kuping nih mon maap!" Balas Panji tidak terima.

"Abisan ga nyaut nyaut gue panggilin," gerutu Bella sambil menaruh toples digenggamannya.

"Lo manggil gue pake suara yang menjijikan banget Bel asli. Jadi males gue nyahutinnya."

Bella melotot.

Anjim!

What the hell???!

MENJIJIKAN?!

SUARA IMUTNYA DIBILANG MENJIJIKAN?!

Abang tak berakhlak!

Tak berhati!

Tak berjantung!

Eh? Tapi ko masih bisa hidup?

Apaansi skip.

"Sialan lo bang! Suara kiyowo gue bisa bisanya lo bilang jiji," kesal Bella.

Panji tidak membalasnya.

Bukan Bella namanya kalo ga banyak omong.

"Abang jalan yuk!"

Panji menoleh, "Jalan kemana?"

Bella terdiam sebentar. Berpikir keras kemana tujuan tempat yang dia mau.

Masih berpikir. Dan Panji tetap diam menunggu jawabannya.

Hingga 10 menit tidak ada sahutan.

"Terserah abang."

Itulah jawaban yang dia tunggu dan dia sia siakan waktu 10 menitnya yang berharga.

"Fhaaakkkk Bel sumpah!" Gemas Panji yang ingin memakan kepala sang adik.

Bella hanya nyengir kuda.

Don't promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang