Chapter 1 -first meet with you

99 33 85
                                    

-Happy reading-

Ciitttttttt...

"Kok berhenti pak, kan sekolahnya masih jauh" tanya seorang gadis yang duduk di barisan penumpang seorang diri.

"Nggak tau nih mbak, kayaknya mogok. Padahal kemarin baru di service loh" jawab sopir taxi itu.

"Kalau gitu saya panggil orang bengkel dulu ya mbak, terus nanti kita lanjut jalan" lanjutnya.

"Ya nggak bisa gitu pak, ini aku udah mau telat" kata gadis itu sambil melihat jam warna pink yang melekat ditangannya dengan penuh kepanikan.

Namanya Aqilla, ia pindahan dari jakarta. Entah sampai kapan Aqilla bertahan di sekolah barunya kali ini, SMA Permata Cahaya. Dan yang jelas dia sudah berkali kali pindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Yang memungkinkan ia akan berpindah pindah sekolah karena urusan pekerjaan ayahnya. Dan tentu saja ia tidak mau telat, karena kalau tidak imagenya sebagai murid baru akan hancur.

"Ya mau gimana lagi" kata pak sopir. "Yaudah deh pak, saya berhenti disini aja. Keburu telat kata Aqilla. Lalu ia memberikan uang kepada sopir taxi.

" Kembaliannya mbak?!"

"Udah ambil aja pak!" seru Aqilla

Lalu ia berjalan dengan sangat tergesa gesa. Beban berat ditangannya semakin membebani langkahnya.

~o0o~

"Hufft.. Untung aja belum ketinggalan" kata Aqilla sambil menghembuskan nafas mengatur suhu tubuhnya.

Tiba tiba Braakkk...

Tubuhnya yang belum seimbang itu tidak sengaja tertabrak oleh tubuh seorang lelaki. Memang tidak terlalu keras, tapi karena tubuhnya yang sangat lemas membuatnya jatuh terkulai di lantai. Begitupun dengan buku buku berat ditangannya jatuh bertaburan dimana-mana. Sedangkan lelaki itu seakan enggan menolong. Tatapannya dingin sangat mengerikan.

"Ehh lo halangin jalan aja, pake jatuh lagi" celetuk laki laki itu.

Kini emosi Aqilla memuncak, ia berdiri tanpa memedulikan kakinya yang masih sakit. "Seharusnya gue yang marah sama lo, kok malah lo yang nyeletuk ke gue. Emang siapa suruh lo jalan sambil telponan. Nggak fokus kan, orang gue udah minggir juga" tegas Aqilla sambil melipat tangannya kesal.

"Emang lo yang salah kok, jalan nggak pake mata sih" ketus laki laki itu sambil senyum miring khasnya.

"Helooo.. Lo punya otak nggak sih?! Yang namanya jalan ya pake kaki mana ada yang jalan pake mata" Ledek Aqilla dengan suara keras yang dipaksakannya dan berhasil mengundang perhatian banyak orang.

"Terserah lo deh, gue nggak peduli" kemudian beranjak pergi Dari hadapan Aqilla.

"Ngeselin banget sih tuh orang, aneh tau nggak!!"

"berisik, gue masih kedengeran"

"bodo amat!" ia melihat kesekeliling, sungguh aneh. Banyak sekali tatapan tidak enak dari para gadis disekitarnya.

"Ngapain kalian liat liat, drama nya udah selesai" teriak Aqilla kesal pada semua mata mengerikan yang mengarah padanya. Setelah itu ia pun membereskan buku bukunya yang masih berantakan.
"Hei sini gue bantu..."

Maaf ya kalau ceritanya ngegantung, wkwkwk😂
Jangan lupa klik tanda bintang/ vote dan comment yaa..
No plagiat and silent readers!!

Slice Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang