3.Sakit karna Dia

19K 348 144
                                    

Pic:Yuda

Aku terbangun dengan rasa sakit yang menyelimuti di sekujur tubuh ku, kukedipkan mata ku beberapa kali, kurasakan kakiku yang amat pegal ,kulirik jam menunjukan pukul 07:04 malam ,dan kuputuskan untuk pergi membasuh diriku,paldahal hanya beberapa langkah tapi tetap saja terasa nyeri.

"Ini semua karna senior berengsek itu."ucap ku lirih karena rasa pusing yang bersarang di kepala ku ini.

Setelah selesai mengenakan pakaian aku langsung turun untuk menemui mamaku , tentu saja untuk mengadu.

"Mama,,, badan Yuda sakit semua nih" adu ku pada Mama yang sedang berada di dapur bersama kak Tika yang sedang memasak untuk makan malam,mereka menoleh berbarengan.

"Ya ampun kok bisa dek?"Tanya kak Tika sambil menyentuh dahiku "panas nih"ke dokter ya?"melepaskan tangannya dari dahiku, lalu menyentuh pucuk kepala ku, aku yang terduduk d meja makan dengan lemas menggelang.

"Besok Yuda gak sekolah aja ya?"bujuku menunjukkan baby faceku"kirim surat sakit aja ya?"kini muka ku ber alih dengan Mama yang sedang membawa piring berisi makanan yang di taruh di atas meja makan.

"Ya udah kalo sakit mending gak usah sekolah dulu, lagian kan masih PLS doang,besok Rey juga libur ma."sahut bang Rey yang entah sejak kapan dia ada berada di situ ,dasar jelangkung.

"Abang besok libur? Minjem mobil yak, Atika besok mau bang out,"Tanya kak Atika yang disambut anggukan oleh bang Rey,"kakak panggil dokter aja ya kalo gak mau ke dokter?" Tanya Kak Atika yang kini menatap ku.

"Serah deh kak" jawab ku lesu, awas lu Arya gue bales lu entar.

"Sudah makan duku yuk" ajak mama, dan selanjutnya semua hanya diam menikmati santapan nya masing-masing,dan kini papa sudah hadir ke meja makan yang sedari tadi berada di ruangan kerja nya yang membosankan dan penuh dengan berkas itu.

Kini aku ingin segera istirahat, setelah di periksa oleh dokter yang dipanggil oleh papa kata si dokter nya aku menderita penyakit tifus lagi karena aku kelelahan dan asam lambung karena seharian tidak makan.dam meminum beberapa obat alhasil aku mengantuk karena efek samping dari obat tersebut.

"Abang mau tidur sini malam ini"ucap bang rey memasuki kamarku saat aku hendak merebahkan tubuh ke kasur empukku.dia mengenakan singlet tanpa lengan yang mempertontonkan otot bicep nya yang bikin iri dan mengenakan celana pendek yang memperlihatkan paha mulus nan kencang nya hasil bermain futsal.

Bang Rey merebahkan tubuhnya di samping ku dengan menggunakan kedua telapak tanganya sebagai bantal hingga melihatkan bulu ketiak nya yang rapi."kamu ada masalah apa di sekolah baru kamu tadi?" Tanyanya sambil menatap langit-langit kamrku."kata Mama kamu pulang tadi keliatannya bt banget?"masih manatap langit-langit kamar ku.

"Gak ada"jawab ku seadanya .

"Cerita aja dek , bang Rey cuma gak mau ada yang nyakitin hati adek kesayangan Abang ini."ucapnya tegas namun penuh kasih sayang. Memang aku dari kecil slalu cerita sama bang Rey kalo ada masalah .aku ingin kasih tau tapi gak tau mulai dari mana kalo bang Rey salah paham kan bahaya."kamu masih gak percaya sama Abang kamu sendiri?" Pertanyaan itu, tentu saja aku akan langsung menceritakan semuanya, kecuali saat aku bilang dia manusia setengah dewa, yang nyatanya setengah doang otaknya.eksperi bang Rey ketawa,kesel ,marah sampe, malu karena gue goyang boombayah di aula sekolah.dan aku pun tertidur...



Aku terbangun dengan posisi di peluk bang Rey,itu sudah biasa bagiku karena dlu waktu aku kecil , aku sering tidur dengan bang Rey. Kupandangi terus wajah tampan orang yang slalu menjaga ku dari orang lain yang berniat jahat kepada ku, dan membela ku saat aku di Bully oleb teman-teman ku saat aku SD karena aku tidak pernah ikut bermain sepak bola bersama mereka laki laki lainya, aku memang tidak tertarik dengan sepak bola aku lebih tertarik pada permainan badminton.

"Good morning brother " ucapnya yang baru bangun tidur lelapnya.

"Morning big brother"masih tetap menatap wajahnya yang berada di atas ku.

"Udah bangun dari tadi?, kok nggak bangunin bang Rey?" Protes nya

"Tidur nya nyenyak banget,sampe gak bisa lepas pelukannya."

"Hehe"jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Aku langsung saja turun dari ranjang ku, tubuhku sudah berasa baikan tapi tetap aku tidak mau sekolah hari ini karena masih kesal dengan perlakuan Arya yang membuat ku menjadi begini.

Kuturuni anak tangga dengan hati-hati, kulihat ibu yang sedang menyiram tanaman bunganya d halaman belakang, kulihat sarapan sudah siap d mejanya , kulirik jam di dinding ternyata sudah pukul 07:38, pantas saja sudah sepi pasti kak Atika dan papa sudah berangkat.

Drrrt drt ddrtt ...

Handphone ku bergetar tanda ada sebuah pesan yang memasuki benda persegi panjang tersebut. Kubuka hp ku dan terlihat pesan dari Ota.

Otacetar.

Senior yang ngehukum lu kemaren nanyain loe.

Me.

Terus loe bilang apa?

Ota cetar.

Ya gue bilang elo sakit pan di surat izin Lo gitu isinya.

Me.

Ooo.

Otacetar.

Tapi pas gue bilang elo sakit muka nya langsung kayak khawatir gitu.

Me.


Mana ada dia khawatir sama gue , orang yang buat gue sakit aja dia.

Otacetar.

Sapa taw dia cuma ngejalanin tugas dari kepsek or guru , jadi dia merasa bersalah gitu.

Me.

Mana ada tugas hukuman dari guru joget K-Pop sama bersihin toilet yang udah gak di pake...


Chatan dengan Ota malah membuatku semakin kesal dengan mr.arya itu.

D
D

on't forget to clik vote and coment this stories...


Bersambung~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Senior Secret?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang