마지막으로 당신의 미소를 보는게 막기를 원해요.aku hanya ingin memandang senyuman milik kalian, untuk yang terakhir kalinya.
•••
Seorang namja yang sudah terlihat mengenakan pakaian rapi.
Dia melihat ke arah cermin, yaa... cermin yang memantulkan pancaran pesonanya.
Sesekali dia membenarkan rambutnya yang lembut seperti puffy, tidak lupa pula di menyunggingkan perlahan bibir manis cherrynya.
Namun wajah imutnya itu seperti ada yang kurang dari kedua bola matanya yang terlihat banget dari pancarannya yang meredup, kedua bola mata itu benar-benar terlihat kosong melompong seperti tidak ada kehidupan dari seorang Jeon Jungkook.
Mata yang membengkak akibat semalaman menangis membuat nya terlihat benar-benar pucat.
Namun mau bagaimana lagi dia harus sekolah.
Jungkook menuruni tangga dengan perlahan-lahan lalu membuka knop pintu keluar secara perlahan.
Kriieett...
Blam!
Pagi itu... semua orang sama sekali belum ada yang bangun, bahkan Jin yang selalu bangun awal kali ini dia bangun sedikit lebih telat dari biasanya.
Jungkook berjalan santai menuju pemberhentian bus, sesekali menyunggingkan senyumnya kala melihat burng-burung bersiulan di pagi hari yang tenang dan sepi itu .
Setiap hari Jungkook pergi ke sekolah menggunakan bus.
Jungkook sudah sampai di pemberhentian bus.
Setelah menunggu kira-kira 5 menitan, bus itu akhirnya datang juga...
Jungkook menaiki bus itu.
Bus itu benar-benar sepi, hanya ada satu sampai 2 orang saja, karena ini masih pagi jadi jangan heran.
Sesampai di sekolah...
Jungkook berjalan pelan memasuki gerbang sekolah.
Sekolah benar-benar masih sepi akan murid-murid, hanya ada beberapa guru dan beberapa murid.
Jungkook memasuki kelas yang tertera 8-1A.
Dia menaruh bokongnya di bangku miliknya, tepatnya dekat jendela.
Dia melihat kearah jendela, dia melihat indahnya pemandangan.
Setelah itu Jungkook beralih mengeluarkan benda pipih yang selalu dia bawa kemana-mana, bagai teman yang selalu ada bersamanya.
Jungkook memperhatikan benda pipih itu yang bernuansa merah elegan.
Jungkook mengelus hp itu dengan perlahan, dia membeli hp itu karena hasil dari dirinya sendiri yang berkerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan nya sehari-hari.
Walaupun dia masih berumur 14 tahun, namun kata-kata kerja sudah ada di dalam benaknya.
Selama bertahun-tahun lamanya, mungkin selama 4 tahun setengah tepatnya di usia Jungkook yang benar-benar terbilang masih seorang bocah.
Jungkook pergi ke caffe-caffe untuk mencari sebuah job yang akan memenuhi kebutuhannya.
Semua Caffe menolak Jungkook, di karenakan mereka berkata Jungkook hanyalah bocah ingusan yang tidak tau apa-apa, tapi ada salah satu Caffe yang mau menerima Jungkook dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile For Me •JJK• [END]
Short StoryTersenyum lah untukku... Senyuman di bibir kalian ini bisa saja untuk yang terakhir kalinya untukku pandang, kasih sayang ini bisa saja menjadi yang terakhir untukku rasakan... Sebelum semua itu terjadi, aku ingin mengucapkan terima kasih yang sebes...