[2]마지막 미소

5.2K 323 58
                                    


나를 위해 미소 짓고, 형.
Tersenyumlah untukku, kakak.

•••

Di rumah...

"Oy, bocah! Jangan lambat, ini sudah jam 12 lewat." teriak Yoongi kepada Taehyung, yang masih mencari ponsel miliknya.

Taehyung tetap pada pencarian, "Kak! Lihat hpku gak?" tanya Taehyung kebingungan, ia tidak bisa hidup tanpa hp.

Teahyung mengambil kata pepatah, No game no life. Sepertinya dia tidak akan bisa hidup tanpa bermain game.

Jimin yang tiba-tiba datang setelah dari kamar mandi merasa begitu lega, ia melihat Taehyung yang bongkar sana-sini. "Woy, cari apaan si? Kayaknya penting amat?" tanya Jimin.

"Hpku, Jim... Kau lihat tidak?" Taehyung bertanya balik. Jimin menggeleng pelan.

"Kau ini kenapa sih? Bukannya tadi kau titip hpmu denganku?" Jimin mengeluarkan 2 benda pipih tak bernyawa dari saku kantung jaketnya, salah satu dari hp itu adalah milik Taehyung.

Taehyung menatap Jimin kesal, "Sumpah, Jim... Kenapa gak bilang dari tadi sihh?" Jimin menggidikkan bahu miliknya dengan acuh.

Jimin menggeleng pelan, "Karena kau tidak bertanya, Tae..." Taehyung langsung menyambar ponsel miliknya yang ada di tangan kiri Jimin.

"Ihh, masih mending hpmu ku jagain dan ku simpan kan, Tae! Kalau nggak. Mungkin saja sedari tadi hpmu sudah nyemplung di jamban." cibir Jimin. Taehyung tak tau-menahu, main lewat saja.

"Dasar, adik kurang ajar!" gumam Jimin.

Taehyung mendelik malas, "Aku mendengarmu, Jim... Lagi pula kita hanya berbeda beberapa bulan saja. Kau Oktober dan aku Desember, tidak berbeda jauh tohh?" Jimin mendengus kesal.

"Tetap saja, Tae! Kau adikku." Jimin menjitak pelan kepala Taehyung, sedangkan sang korban hanya bisa meringis kesakitan.

"Kejam sekali kau, Jim..."

Yoongi sedari tadi sudah siap tanjap gas, namun karena kedua bocah lambat itu. Ia merasa kesal.

Tiinn tiinnn!

"Ish, cepatlah Jim!" Taehyung mendengus sebal melihat Jimin begitu menghayati saat memakai sepatu.

"Sabarlah sedikit, Tae! Ini juga udah buru-buru."

"Buru-buru, apanya? Kau saja masih mengikat sepatumu yang kanan." cibir Taehyung, menatap ke arah Jimin.

"Dah, ayok!"

"Lama sekali kau, Jim... Bisa-bisa Jungkook udah mati di rumah sakit."

"Omonganmu Tae..." kesal Jimin, walaupun itu candaan namun membayangkan hal seperti itu saja membuat Jimin takut.

"Dasar sensi!"

Yoongi mengusap wajahnya dengan kasar, ia mendengus kesal melihat kedua bocah itu masih saling melempar kata satu sama lain.

"Kalian berdua kenapa lama sekali sihh? Bisa-bisa kita sudah berjanggutan disini..." kesal Hoseok.

"Salahin dia, kak!" mereka berdua saling menunjuk.

"Woy! Cepat masuk, masih saja di luar mobil. Kalian berdua masih mau hidup kan?" dingin Yoongi kesal.

Brummm...

Smile For Me •JJK• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang