[3]마지막 미소(End)

5.5K 265 41
                                    


Perpisahan bukan berarti berpisah selamanya, hanya saja aku pergi untuk beberapa saat.

•••

Jin tidak mendengarkan perkataan Yoongi, ia seakan menulikan kedua telinganya. Ia panik, mereka semua panik.

Takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan lagi, melihat adik mereka terbaring lemah di ranjang rumah sakit aja, membuat mereka sesak dan lemas begitu saja.

Tiinn! Tiinn!
"KAK! KAK! AWAS ADA MOBIL!" Yoongi langsung mengambil alih setir kemudi. Ia memutar alat setir itu dengan cepat agar tidak mengenai mobil truk bermuatan pasir itu. Setelah itu mobil mereka terparkir di pinggir jalan.

Mereka semua terengah-engah, "Kau gila, kak! Bodoh! Kau ingin kita semua mati?!" bentak Yoongi, yang langsung menggoyang-goyangkan tubuh Jin dengan cepat, saat mobil sudah berhenti di pinggir jalan.

Jin tertunduk, "M-maaf, kakak hanya khawatir-"

PLAK!
Yoongi menampar Jin dengan blak-blakan, dan tanpa basa-basi. Mereka semua terkejut melihat Yoongi seperti itu. "Sadar, kak! Kakak fikir kami tidak khawatir?! Jika kakak membuat kami semua mati, siapa yang akan mengurus Jungkook?! Dia sedang sakit, kak! Kakak akan membuat penderitaan Jungkook makin menggila, jika kita meninggalkan dia." bentak Yoongi langsung menghempas kasar tubuh Jin.

"Kak, tenanglah..." Namjoon berusaha membuat Yoongi tenang.

Yoongi berdecih pelan, setelah itu mengusak kasar rambutnya. "Sekarang juga cepat tukar tempat denganku, kak! Kami tidak ingin hampir meninggal lagi, hanya karena kakak yang ceroboh seperti ini!" Jin bangkit lalu keluar dari mobil, begitu pula Yoongi.

Mereka bertukar tempat duduk, sedangkan yang lainnya hanya bisa diam dan menciut di tempat walaupun sebenarnya jantung mereka masih berdetak dengan cepat. Beruntung tidak menimbulkan efek suara. Mereka terkejut bukan main, saat melihat mobil mereka hampir akan menabrak sebuah truk bermuatan pasir. Beruntung Tuhan masih mengasihani mereka dengan menyelamatkan kehidupan mereka yang saat itu hampir tewas di tempat.

Yoongi tersenyum miring sesaat dengan mata yang terlihat tajam dan mengerikan, "Berpegangan lah, dan pakai sabuk pengaman! Kalau tidak ingin melayang keluar dari jendela." Ia melaju layaknya badai, tidak bisa di hentikan. Mereka pikir saat itu juga akan tewas di tempat. Tipe mengendara antara Jin dan Yoongi itu sangatlah berbeda, jika Jin menyetir dengan sedang, dan sangatlah berhati-hati kalau tidak dalam keadaan disaat genting seperti ini. Namun berbanding balik dengan Yoongi, ia akan melaju layaknya badai tidak tau menahu, mau itu dalam keadaan genting ataupun tidak dalam keadaan genting.

•••

Jungkook dia terbaring lemah dengan nafas yang memburu dan terdengar begitu berat, ia kesusahan bernafas. Matanya sudah terpejam dengan rapat, entah akan membuka lagi atau malah akan tertutup lama.

Aku benar-benar berharap bisa bertemu wajah mereka, dengan senyuman tulus yang terpasang disana.

Semoga, aku bisa membuka mata lagi.

---

Mereka buru-buru turun dari mobil, Jimin memegang erat atau lebih tepatnya memeluk erat baju tebal berbulu milik Jungkook itu. Bibirnya mengatup dengan erat, ia ingin menangis rasanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Smile For Me •JJK• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang