"Lo ngapain sih ngikutin gue mulu!" ucap Naira.
"Siapa juga yang ngikutin lo." ucap Delvin santai.
"Jelas-jelas daritadi lo ngikutin gue mulu! Gue ke kantin, lo juga ikut ke kantin. Gue ke lapangan basket, lo juga ikut ke lapangan basket. Jangan-jangan kalo gue nyebur ke sumur, lo mau ikutan juga?! " tegas Naira.
"Kalo lo nyebur ke sumur, ga gue ikutin. Tapi gue bantuin." ucap Delvin jahil.
"Serah!!" ucap Naira.
••••
"Hello, Pak Ben? Jemput Nay jam 02.00 ya disekolah." ucap Naira yang sedang menelpon seseorang.
"Hello non, kan biasanya non pulang jam 04.15. Kenapa sekarang non pulang jam 02.00? Non Nay sakit ya? Mau Pak Ben beritahukan ke nyonya dan tuan?" ucap Pak Ben di balik telp khawatir.
"Nay ga sakit, sekarang hari jum'at jadi pulang sekul lebih cepet."
"Yaudah nanti jam 02.00 Pak Ben tunggu didepan gerbang sekolah non ya?"
"Ya." balasnya singkat.
Zanna memerhatikan dari ujung kelas, teman sebangkunya yang terlihat sedang menelpon seseorang, ia penasaran tetapi tak mendengar apa yang telah dibicarakan oleh Naira dibalik telpon nya tersebut, karena suasana kelas yang gaduh, maklum masih jam istirahat.
"Oo lo udah punya doi ya, mangkannya jauhin ka Delvin." ucap Zanna asal.
"Apaan sih lo!" jawab Naira.
"Tadi buktinya telp orang mana kecil banget lagi suaranya, lembut. Suara lo kan kalo ngomong udah ke halilintar, cetar."
"Gue abis telpon supir gue."
"Gabaik ah ke doi bilang supir, ntar lo jadi pacar laknat lagi."
"Yakali gue pacaran sama bapak-bapak."
"Hahaha eelah canda kali. Ooya gue nebeng ya sama lo, mamah gue ada rapat baliknya sore. Males banget gue nungguin mamah gue sampe sore sendirian disini."
"Males banget gue kasih tumpangan sama lo."
"Jahat banget si lo sama temen!"
"Iya gue tumpangin, tapi ada syaratnya.." ucap Naira kemudian berbisik kepada Zanna.
••••
Pak Ben menunggu depan gerbang sekolah SMA NEGERI 68 JAKARTA sudah hampir setengah jam. Pak Ben mengeluarkan ponsel dari saku celananya, kemudian ia mencari kontak yang bertulis 'Non Nay' kemudian ia mengetik sebuah pesan.
Non, Pak Ben udah didepan gerbang sekolah non Nay.
Pak Ben hanya mengetik sebuah pesan. Ia takut mengganggu Naira, takutnya mendadak Naira ada pelajaran tambahan.
'tring'
Notif dari handphone Naira.
Naira yang sedang tertawa terbahak-bahak bersama Zanna mendadak berhenti. Zanna yang ikut tertawa dengan ulah Naira, sekaligus merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya."Eh bentar, gue mau cek hp gue dulu kaya ada notif nih." ucap Naira.
"Oke." balas Zanna singkat yang masih sedikit tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Traumatic of love
RomanceNaira Adora Fradella, gadis bermata indah. seindah kehidupannya, kecuali tentang (kisah cinta)nya. Anak perempuan satu-satunya terlahir dari keluarga berdarah biru. Ia mempunyai seorang adik laki-laki yang menggemaskan dengan pipi gembulnya. Berbeda...