Aku duduk di tanah yang kotor. Air hujan membasahi diriku. Hari ini hujan lagi. Kurasa karena bulan ini sudah memasuki musim penghujan. Tadi aku disuruh papa untuk belanja bahan keperluan rumah tangga dan disinilah aku sekarang. Duduk berteduh dibawah pohon dengan dua kantung belanjaan di sampingku.
"Berteduh di bawah pohon? Yakin nih? Itu kan sangat membahayakan"
Aku mendengar suara Black Magic. Itu hanyalah khayalanku. Tidak mungkin orang yang mati bisa hidup kembali. Jangan coba-coba meyakinkanku kalau itu adalah suara hantu. Aku tidak percaya hantu.
"Kok aku dikacangin sih ?"
Ternyata aku memang berkhayal berlebihan. Aku menutup kedua mataku sebentar. Lalu membukanya kembali.
Aku mengerjap.
Black Magic? Sudah jelas-jelas dia sudah mati!
Ini hanya halusinasi. Mungkin aku harus mendaftarkan diri ke rumah sakit jiwa.
"Hehehe, kakak pasti terkejut. Terkejut kenapa aku masih hidup, bukan? Kematianku.........HAHAHA! AKU MEMALSUKAN SEMUANYA! Kakak kira yang ada di dalam kuburan itu aku? Itu adalah boneka manekin yang kubuat sendiri."
Black Magic menjelaskan semuanya. Sebenarnya aku kurang paham dengan apa yang terjadi. Tapi. Aku menangis terharu. Lalu memeluk Black Magic.
"Ternyata........selama ini.......kamu masih hidup ?"
Black Magic tersenyum.
"Tentu saja! Kita akan terus bersama selamanya!"
Aku tertawa kecil.
Benar-benar akhir yang bahagia.
KRINGG!
Aku terbangun. Sekarang aku sedang berada di atas tempat tidurku. Semuanya.
Semuanya hanyalah mimpi.
Lagi. Dan. Lagi.
Aku menangis.
Aku merindukannya.
Aku ingin segera bertemu dengannya.
Aku berjalan ke arah dapur.
Aku menatap pisau pemotong daging yang ada dapur.
Kenapa ini tidak terpikirkan olehku?
Sabar, Black Magic.
Kakak akan datang.
Kita akan bersama untuk selamanya.
Sungguh akhir yang membahagiakan.