Chapter 5

66 1 0
                                    

Di sisi lain

Devan yang sedang memikirkan gadis yang ia sukai yang tak lain adalah Felysia.
Padahal sudah larut malam tapi Devan masih menstalker akun milik Felysia dan membuka-buka foto Felysia.
Devan ingin chat Felysia tapi ia ragu dan mungkin juga disana Felysia sudah tidur. Jadi dia mengurungkan niatnya, agar tidak menganggu tidur Felysia.

"Kenapa gue bisa jatuh cinta ya sama Felysia. Padahal jelas-jelas lu tuh gak suka sama gue. Lu aja jutek, cuek ke gue. Tapi gue tau lu baik dan setia pasti ke orang yang lu sayangi. Padahal gue baru kenal lu, tapi gak tau kenapa gue ngerasa nyaman aja sama lu, Fel. Lu beda dari yang lain" batin Devan sambil melihat foto Felysia yang sedang tersenyum

"Gue sayang sama elu, Fel. Apa lu bakal sayang sama gue? Gue bakal terus ngelindungi elu dan berjuang buat dapetin hati elu yang susah untuk orang lain dapetin dan juga gue. Gue percaya pasti lu bakal sayang sama gue suatu saat nanti." batin Devan lagi

Akhirnya Devan tertidur

❤❤❤❤

Sinar matahari sudah menerobos masuk lewat celah-celah jendela. sinar matahari juga membuat silau mata Felysia. Lalu Felysia mulai membuka mata nya secara perlahan.

Felysia terbangun. Felysia langsung bergegas menuju ke kamar mandi untuk mandi. Dan setelah selesai mandi, Felysia menggunakan baju rumah nya. Ya karena hari ini adalah hari sabtu, yang pastinya wekeend (libur) karena sekolah kan sudah FDS maka Felysia menggunakan pakaian rumah. Setelah itu Felysia langsung pergi ke ruang makan untuk makan. Lalu Felysia kembali ke kamar nya dan mengambil novel di atas nakas, tepat disamping tempat tidur Felysia.

Novel itu berjudul LUKA. Ya luka memang lah sakit, dan Felysia tidak ingin merasakan luka (sakit) itu seperti yang ada di kisah novel itu. Felysia membaca novel dan mendengarkan musik menggunakan heandseat. Judul musik nya pun sama seperti novel itu yaitu Luka yang di nyanyikan oleh Kartini Band.

❤❤❤❤

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Felysia, dan orang itu membuka pintu kamar Felysia.
Ternyata mamah Felysia.

"Fel, itu ada cowok kamu main kesini." ucap Mamah Felysia

"Siapa mah?"jawab Felysia karena Felysia memakai heandseat yang agak keras sehingga tidak kedengeran apa yang diucapkan oleh mamahnya itu. Hingga Felysia melepaskan heandseat nya dari telinga

"Itu ada cowok kamu loh di depan."ucap mamah Felysia

"Hah cowok aku? Aku gak punya cowok, Mah." jawab Felysia yang keheranan karena jelas-jelas Felysia orang yang sangat cuek, jutek ke cowok, mana bisa Felysia memiliki cowo haha ada-ada saja

"Iya kata dia cowok kamu. Masa kamu gak tau sih. Sanah samperin geh." ucap Mamah Felysia

"Temen mungkin." jawab Felysia

"Temen apa temen hayo hehe.." ucap mamah Felysia

"Temen, Mah. Jangan gitu si." jawab Felysia

"Yaudah sanah samperin dibawah kasian tuh nungguin kamu." ucap mamah Felysia

Lalu Felysia turun kebawah dan melihat ada cowok yang sedang duduk di kursi tamu lebih tepatnya di ruang tamu. Dan cowok itu adalah Devan. Siapa lagi kalo bukan Devan, yang hari-hari ini selalu muncul di kehidupan Felysia hampir setiap hari. Entah apa tujuan si Devan mendekati Felysia terus, Felysia sendiri saja tidak tahu.

Felysia Inez Gianina 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang