Btw cerita ini aku bikin 'freestyle' ya. Jadi bahasa dan alurnya senyamanku aja. Kalau gasuka kasih tau aja. Saya ga gigit.Ruangan tersebut mendadak hening.
"Wah, kalian sudah saling kenal?" Wooseok mencoba mengembalikan suasana yang sempat menghilang karena anak kesayangannya yang sopan dan santun itu.
Baekhyun tersenyum kecil, "Silahkan duduk dulu. Kita bahas bersama setelah ini."
Seobin dengan terpaksa duduk manis didepan patung hidup sialan ini yang bahkan tidak menunjukkan reaksi apapun. Hih, terlalu cuek.
Apa Seobin kenal dia? Tentu saja. Siapa yang tidak mengenal Elvan dari kelas XII A - IPA? Hampir seantero SMA PDX kenal dia.
Seobin tidak menyukai atau memuja dia seperti orang lain lakukan. Yang ada dia kemusuhan sama patung hidup ini karena sebuah kejadian waktu MOS bulan lalu.
Iya, Seobin masih kelas 10.
Masih terlalu muda bukan?
________
Seobin menyelesaikan sepiring ravioli miliknya dengan nikmat. Lupa sepenuhnya pertanyaan-pertanyaan dikepalanya kenapa dia dan kakak kelasnya bisa berakhir duduk disini.
"Ekhm... Jadi ada tujuan khusus mengapa kami mengajak kalian kesini." Jinhyuk membuka suara. Semua atensi di meja itu beralih padanya.
Seobin melirik Midam yang tidak menunjukkan ketertarikan apapun. Seobin sampai heran, apakah kakak kelasnya ini reinkarnasi sebuah batu?
Jinhyuk menghirup nafas dalam-dalam.
"Jadi, kalian akan dijodohkan."
Seobin tersedak.
Midam biasa saja.
Para ibu-ibu senyum-senyum sendiri.
Suasana hening sejenak.
"Apa? Dijodohkan? Sama dia?" Seobin memekik heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah • seodam
FanfictionKalian kira perjodohan akan selalu berjalan mulus seperti di ff? Jawabannya adalah tidak bagi Seobin dan Midam. + informal language + bxb + harsh words +lokal!au +shortchaptered ©estetiksgerl 2019