Prolog

411 20 5
                                    

Eomma... Tiffany janji akan membawa eomma kerumah sakit untuk operasi. Tapi eomma harus bersabar, setelah Tiffany mendapat pekerjaan lagi dan mengumpulkan uang banyak, secepatnya Tiffany akan bawa eomma kedokter.

Tiffany bicara dalam hati sambil menatap sedih ibunya yang sedang tidur ditemani sang adik. Tiffany hidup dalam kesederhanaan, dia menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggalkan mereka untuk menikah dengan wanita lain. Tiffany berjuang keras untuk menghidupi keluarganya dan merawat ibunya yang memiliki penyakit jantung, belum lagi membiayai sekolah adiknya yang sudah nunggak tiga bulan. Beban Tiffany begitu berat, ditambah ia baru dipecat dari pekerjaannya sebagai pelayan cafe yang dituduh telah mencuri barang barang milik pelayan lainnya.

Tiffany sudah tidak mau memedulikan ayahnya lagi, bahkan dia sangat membenci ayahnya semenjak bercerai dengan ibunya. Yang Tiffany utamakan kini hanya ingin mencari uang yang banyak agar bisa mengoperasikan ibunya dan membiayai sekolah adiknya.

***


Pada saat yang bersamaan, ditempat lain, seorang anak perempuan memasuki rumahnya dengan langkah perlahan dan mengendap-endap layak maling dimalam hari yang tidak ingin diketahui oleh pemilik rumah. Namun aksi anak perempuan ini gagal, karena sang ibu tengah menunggu kepulangannya. Anak itu pun membuang nafasnya kasar dan langsung melemparkan tasnya ke sofa, kemudian duduk.

"Dari mana saja kamu jam12 baru pulang? Kamu tidak tahu ini sudah sangat malam!" Anak itu sudah menduga, pasti pertanyaan itu yang diucapkan ibunya.

"Ya ampun mam baru jam12 belum jam4." Jawab si anak santai sambil melepaskan sepatunya.

"Begitulah kamu, kalau bergaul dengan anak tidak jelas itu. Suka pulang malam dan selalu melawan mami."

"Dia itu punya nama mami, Taeyeon." Jelas sang anak.

"Siapa itulah, mami tidak suka kamu bergaul dengannya. Dia membawa pengaruh buruk untukmu."

"Dia anak baik mami, percaya sama Jessica. Kalau begitu Jessica tidur dulu, nite mam muach" Jessica menaiki tangga, tidak memperdulikan maminya yang masih memberi ocehan.

"Mami belum selesai bicara, Jessica." Teriak mami.

"Tapi Jessica sudah selesai bicara." Balas Jessica, yang kemudian menutup pintu kamarnya.

Itulah sifat Jessica yang keras kepala, tidak manja tetapi terlalu dimanjakan oleh orangtuanya. Begitu beruntungnya Jessica yang memiliki orang tua yang begitu menyayanginya, memiliki banyak fasilitas dan apa yang diminta selalu diberi. Anak satu satunya keluarga Jung calon pewaris kekayaan orang tuanya.

***

Disaat yang lain tertidur, Tiffany masih sibuk mencari lowongan pekerjaan lewat koran berita hariannya. Tetapi sayang, tidak ada satupun lowongan pekerjaan yang kosong. Tiffany mengeluh, membaringkan tubuhnya ke ambal sambil memejamkan matanya, detik selanjutnya diapun tertidur beralaskan ambal tipis diruang tamu.

BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang