"Kufikir aku kehilangan dirimu. Tapi nyatanya tidak, aku hanya menemukan diriku yang baru saat aku melepas mu."
***
Kim Taehyung termenung, memandangi langit sore di balkon kamarnya yang luas. Kepalanya tengadah, seolah mencari sesuatu di atas sana.
Sebilah bibirnya terangkat, saat mendapati seekor burung tengah hinggap disalah satu ranting pohon yang menjulur di hadapanya. Cuitan burung itu terdengar seperti alunan melody yang melengkapi kekosongan hatinya.
Hampa.
Hanya itu yang Taehyung rasakan sekarang. Semenjak kejadian 5 tahun yang lalu, hanya kehampaan lah yang menyelimuti dirinya.
Ia sedih dan kecewa.
Namun ia sadar, itu semua sama sekali tidak ada gunanya. Hatinya akan tetap sama. Di penuhi luka-luka yang tak kesat mata, namun cukup membuatnya tersiksa.
Ia marah.
Sampai dadanya sesak dipenuhi amarah yang tiap detiknya selalu meluap-luap. Kemaharannya bagaikan api yang telah melahap sebagian dari kewarasanya. Hingga hal-hal gila yang semula hanya bersarang diotaknya, kini akan terealisasikan dalam waktu yang tak lama.
Ya, Kim Taehyung tau apa yang harus dia lakukan sekarang.
Pria itu beranjak dari tempatnya berdiri. Meraih ujung laci dan membukanya, ia mendapati foto-foto tak berbingkai yang berserakan di dalam laci itu.
Ia tersenyum kecut, saat tangannya menemukan sebuah foto wanita dengan balutan dress putih berbunga yang begitu menawan. Wanita itu tengah tersenyum bahagia dalam sebuah kertas yang abadi.
Sebelah tanganya yang bebas merogoh saku celananya, meraih ponselnya dan mencari nomer seseorang yang sudah beberapa hari ini sering ia hubungi, hingga suara sambungan telpon terdengar beberapa kali, sebelum akhirnya digantikan dengan suara berat laki-laki diujung sana.
"Bawa dia malam ini juga!" Ucap Taehyung dengan penuh penekanan. Tidak ada yang berani membantah perintahnya, termasuk lelaki yang berada di ujung telepon sekalipun, yakni Kim Namjoon. Lelaki yang sudah 5 tahun ini menjadi saksi betapa menyedihkannya hidup seorang Kim Taehyung.
Tanpa menunggu balasan Namjoon, Taehyung segera memutus sambungan teleponnya dan kembali fokus pada selembar foto di tanganya.
"Sayang sekali. Perempuan cantik seperti mu harus berakhir di tangan ku"
Taehyung tertawa dalam kesunyian
Entah untuk mentertawakan nasib buruk gadis itu selanjutnya, atau menertawakan dirinya sendiri yang begitu menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEDY
FanfictionKim Taehyung pikir Park Jisoo adalah penawar dari rasa sakit di hatinya, ia mengira dengan menghancurkan hidup gadis itu ia akan merasa puas dan senang. Tapi nyatanya tidak, bersikap layaknya Monster hanya membuatnya tersesat semakin jauh dari kata...