🍂PROLOG🍂

3.2K 165 44
                                    

Hello Guys
-
-
-

Jadi sebenarnya cerita ini udah aku hapus buat proses penerbitan. Tapi setelah berpikir ulang ternyata aku belum sesiap itu untuk nerbitin cerita ini. Jadi aku bakal munculin lagi di wattpad. Yeay!!

🕵Happy Reading🕵«««««««««««««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🕵Happy Reading🕵
«««««««««««««

Pranggg!!

Suara pecahan benda yang membentur ke lantai terdengar kesegala penjuru ruangan. Keadaan yang awalnya rapi sekarang berubah seperti kapal pecah.

Dua orang dewasa sibuk beradu mulut seolah tidak menyadari bahwa ada seorang gadis kecil yang sedang menangis dibalik lemari kaca menutup telinganya.

"Tega kamu ya Mas, aku udah capek kerja, capek ngurus anak kamu, ngurus rumah, dan kamu tega ngelakuin ini!"

Wanita dewasa itu terlihat terisak.

"Apa kekurangan aku Mas? Masa depan aku udah jadi korban, aku udah terima sikap kamu selama ini apa masih kurang menyiksa aku dalam rumah tangga tanpa cinta ini sampai kamu melakukan hal ini?"

"Kiran maaf, Mas khilaf awalnya Mas hanya ingin mencari seseorang yang bisa menjadi tempat menghilangkan kepenatan"

"Sepenat apa kamu Mas sampai karena kepenatan itu, kamu mampu menghamili wanita lain?"

Setetes air mata jatuh dari pelupuk wanita itu.

"Ayo bercerai Mas. Rumah tangga ini udah semakin rusak, mustahil untuk memperbaikinya. Jika kamu mampu membangun rumah tangga yang kuat sepertinya aku bukanlah partner yang tepat untukmu"

"Maaf Kiran, maaf"

Pria itu bersimpuh menangis memohon maaf pada Kiran.

"Bangun Mas, berhenti bersikap seolah-olah kamu menderita dengan akhir dari rumah tangga kita. Pernikahan tanpa cinta, dibangun hanya karena kesalahan satu malam, seharusnya sedari awal kita berhenti dan tidak perlu melangkah sejauh ini"

"Aku menyesal Kiran, aku benar-benar menyesal. Seandainya aku bisa menahan diri, seandainya aku mampu menahan hasrat binatang ini"

Pria itu memukul kepalanya menyesal.

"Sudahlah Mas, jika kata seandainya mampu mengembalikan kita kemasa lalu. Mungkin kita tidak akan bersama saat ini. Sama-sama menderita dalam hubungan yang sedari awal sudah rusak dan dipastikan hancur"

Dengan menghela napas lelah wanita itu berujar.

"Pergilah Mas. Cinta pertamamu menanti pertanggung jawabanmu"

Wanita itu berbalik melangkah kearah sebuah kamar, meninggalkan Adam dengan seribu penyesalannya.

"Papa" panggil anak kecil yang sedari tadi bersembunyi dibalik sofa.

Break the Broken (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang