1

8 0 0
                                    


Nama Lengkap : Anastasia Hazel Brive
Nama Panggilan : Hazel
TTL : Amsterdam, 12 Juli 2006
Sekolah : SHS Lentera Jakarta
Kelas : 12 Ipa
Nama Ayah : Erick Jacob
Nama Ibu : Irene Ravina
Nama Saudara : Orion Tommy Brive
Kandung

Setelah selesai mengetikan biodata singkat di laptop aku segera mematikan dan menyimpannya di lemari.

Kemudian aku beranjak untuk mengambil handphone dan bergegas menuju dapur yang berada di lantai 1.

"Hazel, barusan Ayah bilang kalau Ayah sama Bunda nggak bisa pulang malam ini karena ada sedikit urusan di kantor dan Ayah bersama prajurit lainnya harus berjaga." kata Orion kakakku yang sedang duduk menonton tv di ruang keluarga.

"Bunda kenapa nggak bisa pulang?" Aku kemudian melanjutkan langkah menuju ke dapur yang tak berada jauh dari ruang keluarga.

"Bunda akan memimpin penelitian di kantor, kemungkinan besar lusa baru mereka bisa pulang."
Aku hanya mengangguk dan melanjutkan kegiatanku.

"Lilsis masak apa? sekalian buat Kakak ya?"

"Okay Brother."

Aku kemudian menumis sayur yang sudah siap masak dan menggoreng ayam yang sudah Bunda siapkan di kulkas.
Selesai membuat makanan aku melanjutkan dengan membuat susu coklat kesukaan Orion.

"Hhmm, Lilsis kata Ayah besok kamu berangkat sekolah harus semobil sama kakak,terus handphone dan powerbank kamu harus full batrey, laptop juga."
Orion berucap masi sambil makan.

Aku yang heran hanya bisa bertanya dan mengangkat sebelah alisku.
"Kok gitu si Ka? memangnya ada apa?"

"Nggak tahu Lilsis, udah laksanain yang Ayah suruh."

"Ya udah deh."

Selesai makan Aku dan Orion segera membereskan alat makan yang kami gunakan dan kemudian beranjak kekamar.

****

Aku dan Orion hanya berbeda 1 tahun saja,kami lahir di tanggal dan bulan yang sama hanya saja berbeda tahun.
Ayah adalah seorang kolonel angkatan Laut dan Bunda adalah Dokter Forensik yang bekerja di kantor pusat.

Rencananya Aku dan Orion akan ikut Ayah dan berkecimpung di dunia kemiliteran setelah lulus Sekolah Menengah Atas.

Aku dan Orion sama-sama berada di kelas 12, kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku dan Orion berada di angkatan yang sama sedangkan usia kami bertaut setahun, iya kan?
Hhmmm alasanya karena Ayah dan Bunda menyekolahkanku setahun lebih dulu agar bisa bersama-sama dengan Orion.
Kami sama-sama mengambil jurusan Ipa namun kami ditempatkan dikelas berbeda.
Aku di kelas 12 Ipa 1 sedangkan Orion berada di kelas 12 Ipa 3.

Aku punya sepupu yang juga bersekolah di sekolah yang sama denganku. Syallomita Aloona namanya, dia duduk di bangku kelas 11. Ibunya merupakan satu-satunya adik Ayahku, pekerjaan ibunya adalah Dokter,dan Ayahnya memiliki profesi yang sama dengan Ayahku yakni Anggota Militer.

Teman? aku punya banyak teman,tapi mereka tak begitu dekat denganku,oh wait, i have one yang sekiranya dapat dikatakan dekat denganku, namanya Simon Reynaldi , dia juga sekelas denganku dan dia menyukaiku.
Dengan tampangnya yang memang ku akui Tampan itu pastinya Aku juga tertarik padanya tapi tidak untuk membalas perasaannya.
Setelah kejadian jambak-jambakkan dengan salah satu penggemar yang mengaku sebagai pacarnya Simon dan mengakibatkan panggilan untuk Ayahku dari pihak sekolah, Aku memutuskan untuk menjauhinya.
Oke sudah terlalu jauh pembahasannya.

Bagaimana parasku? hmmm Aku tidak ingin memuji diri tapi banyak yang mengatakan Aku ini memiliki paras dan bentuk tubuh yang banyak diinginkan oleh teman-temanku yang lain.
Rambut panjang berwarna coklatku dapat menyentuh pinggang, tinggi badanku mencapai 168 cm dan berat badanku hanya 58Kg. Yups Body Goals.
.
.
Ayah dan Bunda merupakan penduduk asli Indonesia, namun Aku dan Orion lahir di Amsterdam, Belanda.
Itu karena Bunda mendapat tugas untuk mengadakan penelitian di Belanda bersama dengan Ayah juga.
Namun mereka segera kembali setelah tugas mereka telah selesai di Negara Kincir Angin itu.

Kami sudah terbiasa ditinggalkan hanya berdua dirumah sejak usiaku Lima tahun dan usia Orion Enam tahun.
Berada di Rumah yang tepat dilingkungan yang ramai dan memiliki pagar keliling setinggi 3 meter membuat kami merasa nyaman setidaknya untuk berdua dalam jangka waktu 2-3 hari ditinggl tugas.

Ayah juga mengajarkan kami cara menembak, memanah, merakit senjata bahkan menjinakan bom sejak kami duduk di bangku kelas Tiga sekolah dasar.
Kami juga sudah terbiasa dengan pelatihan yang sering diterima oleh tentara.
Bahkan di kelas Tiga Sekolah Menengah Pertama aku dan Orion sudah bisa mengendarai mobil.
Ayah melakukan hal-hal tersebut bukan tanpa alasan tapi mengingat cita-cita kami kedepan juga dan untuk menghindar dari hal-hal yang tak diinginkan.

Kakek dan Nenek dari keluarga Ayah maupun Bunda sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
Kakek dari Ayah juga merupakan seorang tentara begitu juga Kakek dari Bunda.
Bahkan kakak dari Bundaku dan kakak sepupuku juga merupakan seorang anggota militer.

Jadi bisa dikatakan kami ini adalah The Army Family karena dari kedua orang tua kami mengalir darah seorang tentara yang kuat.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 2.44 Wib namun mataku belum menunjukan tanda-tanda akan menutup.
Karena bosan Aku pun memutuskan untuk mengambil handphone yang berada di atas nakas samping tempat tidur.

Mataku terbelalak melihat sebuah video yang menayangkan seorang Pria berusaha menerkam orang-orang yang berada di dalam Mobil.

"Astaga, ada apa ini?" Pekikku tanpa sadar.

Orion tiba-tiba berlari masuk kekamarku karena mendengar suara pekikanku yang kencang tadi.

"Kenapa Vhe?"

Aku menatapnya dengan sorot mata lucu ingin tertawa pasalnya Orion menggunakan Piyama berwarna kuning yang tentu saja tidak cocok dengannya.

"Hahahaha, Kak kenapa Piyamanya warna kuning?"

"Isss nggak usah negebahas yang lain bisa kan? kamu kenapa teriak? udah liat viral video itu?"

Aku mengangguk dan kembali melihat ke layar ponsel yang masi menunjukan video tersebut.

"Udah kamu nggak usah mikirin itu,sekarang tidur aja, pihak berwajib udah berusaha menangani kok, lagian itu kan cuman terjadi di Tiongkok, bukan Indonesia."

Aku hanya kembali mengangguk, Orion pun berjanjak keluar dan kembali menutup pintu kamarku.

Walau masi kaget plus heran Aku tetap memutuskan untuk tidur.

******

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZapocallypseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang