PROLOG

10 0 0
                                    

"Ibu tarik nafas buang" kata dokter itu sambil menarik kepala bayi.

"Aaaaaaaaa uh-uh uwaaaa" teriak Almanda sambil meremas tangan suaminya "kamu pasti biasa sayang"

"dikit lagi bu" kata dokter itu "eh dok, dari tadi dikit dikit udah sakit dok!!" almanda mulai mengatur nafasnya kembali.

Keributan pun terjadi di dalam ruang bersalin. Sedangkan di luar ruangan persalinan segerombolan keluarga Almanda dan Bima sedang menantikan cucu mereka.

"aduh jeng nanti cucu aku perempuan atau laki ya? aku udah nggak sabar jeng" kata mamanya Almanda sambil memegang popok bayi,bedak dan segala tetek bengek.

"Jeng itu juga cucu aku yah" kata mama Bima tidak terima "kamu kan udah banyak cucunya jeng beda dong sama aku"

Yah emang gini nih kalo tente tante arisan dah kumpul ributkan, kirain ini cucu mainan kali mau di rebutin.

"Ingat ya jeng kalo nggak ada Bima Almanda nggak bakal punya anak!" mamanya Almanda melepas semua barang yang dia pegang ke lantai "emang cuman anak situ doang yang bisa bikin anak aku hamil?"

"Ya iya lah, ingat jeng kalo nggak ada sel sperma anak aku anak kamu nggak bisa hamil!" semua keluarga yang melihat perang kecil antara kedua nenek itu hanya diam tidak berniat untuk ikut campur.  "Eh jeng kalo ngomong itu di saring dulu ya!!"

pertengkaran mulai memanaskan tidak ada satu pun manusia yang berani memisahkan kedua kutub yang sedang berapi api itu. "aku ngomongnya steril ya jeng jadi nggak ada yang perlu di  saring menyaring, situ kira ini teh kali!!"

"eh jeng emang ya ngg-" mamanya Almanda terdiam sebentar sambil mendengar suara merdu.

Ueeeee suara tangisan seorang bayi yang baru lahir

"Jeng cucu kita udah lahir" kata mamanya Bima sambil memeluk badan mamanya Almanda.  "Iya jeng, astaga nggak nyangka aku Almanda udah jadi ibu" mereka semua terharu.

di dalam ruangan bersalin Almanda menangis bersama Bima "sayang kamu jadi ibu" kata Bima sambil mengelus rambut Almanda. "Iya sayang"

"Selamat bu anak ibu pe-"

"Udah dok nggak usah lanjutin pasti laki laki kan? Namanya Adhitia" kata Bima, dokter itu pun langsung memberikan bayi itu pada suster untuk di bersih kan.

Setelah beberapa hari di rumah sakit akhirnya Almanda sudah di izinkan untuk pulang ke rumahnya "manda nanti mama nginap di rumah kamu aja yah" Almanda sebenarnya tidak mau para wanita setengah paruh baya itu menginap di rumah mereka.

Almanda ingin sekali bermain dengan Adhitia di rumahnya. Selama di rumah sakit Almanda tidak pernah mengendong Adhitia ya nggak usah tanya kenapa itu semua karena kedua wanita paruh baya itu yang selalu mengurus Adhitia dari memberikan nutrisi, menjemur bayi, menidurkan, hingga mengantikan baju Adhitia.

"Manda anak kamu perempuan kan?"tanya mama Bima padanya, Almanda melirik sebentar ke Bima "enggak kok mah dari namanya aja udah ketahuan kalo dia itu laki laki"

"perempuan sayang! Terus namanya siapa?" astaga padahal Adhitia selalu bersama mereka berdua namun namanya saja mereka tidak tau! Parah kik nenek nenek jaman sekarang.

"namanya ADHITIA mah" kata Almanda membuat kedua wanita paruh baya itu terkejut "kok anak perempuan di namain Adhitia?"

"Adhitia laki kok mah" kini Bima membuka suara "laki dari ujung mananya Bim? Yang jelas dia perempuan kok!"

"Laki mah!" kata Almanda ngotot "sini deh kamu liat"Almanda pun menghampiri mamanya.

"BIMA KENAPA KAMU KASIH NAMANYA ADHITIA?!! DIA PEREMPUAN BIMAA!!"













❄❄❄




bh kocak abis dh
sorry dh kalo typo. Wkwk
semoga kalian suka :) yh semoga juga kalian nggak bosan bacanya yah sama semoga kalian selalu Setia buat nungguin part selanjutnya :) makasih
Btw bus baswy ke Malang jangan lupa di vote,komen yah zyngk' sama  subscriber cara nya ngmpang kurang pencet *9505# terus ketik nama penggemar kalian,

Bacot thor lu kira ini idola cilik ape! Udah minta sub padahal bukan youtube-Adhitia

suka' gue lah ngapa lu yg sewot? -author

guiss jangan lupa vote yah biar cerita gue panjang gitu loh, kan nggak enak kalo di gantung kayak ikan garam makasih-Adhitia

ADHITIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang