Last Amethyst

609 54 4
                                    

Ketika dua insan manusia yang saling mencintai, melangkah lebih jauh. Pilihan adalah sesuatu yang tak bisa mereka putuskan sembarangan. Tapi komitmen adalah sebuah wujud keseriusan. Wujud dari kualitas pribadinya. Terlepas dari ketidak sempurnaan manusia. Dan keterbatasan emosi mereka.

Ketika sebuah ikatan suci, membutuhkan perjuangan untuk mempertahankannya. Ikatan suci yang menginginkan keduanya berbagi kepercayaan. Mengharapkan hal-hal indah, di balik sakitnya bertahan pada pilihan. Bahkan ketika salah satu dari keduanya mulai menyimpang dari aturan.

"Pesan apa Kook...?"

"Eoh... seperti biasa hyung...,"

Di sebuah café dua lantai, dua orang namja duduk dan bersiap menikmati makan siang mereka. Salah satu dari keduanya, mulai memesan makanan. Saat itu, seseorang lain tengah sibuk mengutak-atik ponselnya.

Ia baru saja membeli benda itu beberapa saat yang lalu. Wajahnya semburat girang, ketika mencoba kamera. Ia mengambil beberapa gambar dirinya juga gambar temannya.

"Waah... Yoongi hyung ini menyenangkan...," Gumam yang paling muda.

"Jaman sekarang, tidak ada ponsel yang membosankan Kook, asal terhubung dengan jaringan internet," Jawab temannya.

Namanya Jungkook, seorang darah muda yang tengah menjalani masa peralihan kedewasaanya. Ia masih berkutat dengan ponsel barunya. Mereka duduk di lantai dua, di sisi pinggir. Hingga pengunjung lantai satu bisa terlihat olehnya.

Beberapa saat kemudian, hening mendadak. Yoongi sibuk dengan laptopnya. Ia sama sekali tidak memperhatikan manusia manis di hadapan. Selain untuk makan siang, mereka ke café ini adalah untuk membicarakan tentang proyek terbaru. Keduanya adalah designer yang bergabung dalam satu perusahaan fashion terkenal.

"Sudah hubungi kekasih mu...? Dia akan sangat kelabakan kalau tahu ponsel mu mati," Ucap Yoongi tanpa mengalihkan pandangan.

"Heum," Jungkook hanya bergumam, dengan mata terpaku pada layar ponselnya.

Ia memilah-milah hasil jepretannya beberapa saat lalu. Selfie, Yoongi, café, makanan dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Sesuatu yang secara tak sengaja tertangkap kamera ponselnya. Jungkook tenang, ia menarik nafasnya dalam-dalam.

"Hyung, ini Kookie, ponsel lama ku hancur terlindas mobil, aku membeli yang baru, kau ada dimana..? Apa kau sudah makan..?"

Ia mengangkat dua sudut bibirnya. Melengkungkan sisi manis dari wajahnya. Seolah rembulan yang bersinar. Kedua matanya berbinar. Seseorang itu, adalah kekasih yang selalu menjadi aroma wangi di hatinya.

"Kau membuat ku khawatir, aku telfon sejak tadi tidak nyambung, apa kau baik-baik saja...? Bagaimana bisa terlindas mobil..? Aku sedang ada meeting dengan klien,"

Lagi-lagi Jungkook melengkungkan senyumannya. Membaca pesan balasan dari yang tersayang. Bahkan itu lebih mengenyangkan dari pada seporsi pasta di meja.

"Ceritanya panjang, tapi aku baik-baik saja, hyung.. ayo makan bersama,"

"Syukurlah, maaf Kookie aku tidak bisa menjemput mu makan siang kali ini, aku ada pertemuan dengan klien penting, nanti ku telfon ya,"

Last Amethyst ( Vkook )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang