Prolog

37 1 0
                                    

"Langit hitam akan sirna dengan cahaya matahari terbit ."
Dara Rosela Ardi

Bangku kosong di taman mini di tengah kota terdapat seorang gadis cantik ,berkulit putih berambut hitam ,bermata bulat coklat. Duduk sambil berdiam diri melihat 1 keluarga kecil berkumpul bersama. Dia begitu bersedih melihat situasi keluarganya yg dimana tidak sama seperti keluarga yang sedang di tatapnya. Disaat dia focus, jatuh butiran air mata yang turun dari mata gadis Bernama DARA ROSELA ARDI. Tampa dia sadar datang seseorang sosok pria yang seumuran dengannya bernama FAISAL AlVIAN.

"Bolehkah saya duduk di disini (sambil mengehapus keringat)?. " jawab Faisal. Mendengar suara itu Dara langsung menghapus air matanya dan melihat ke arah kirinya.

" Boleh silahkan, fasilitas umum tidak usah ragu untuk duduk disini. Saya bukan pejabat negara juga ." jawab Dara yang masih sedikit bersuara parau karena menangis. Mendengar perkataan Dara, Faisal diam dan tersenyum
"oh gitu, mbaknya sekarang lagi sedih ya. Kenalkan saya Faisal Alvian (memberikan tangan sebagai perkenalan). " jawab Faisal
" Tidak perlu anda perhatikan saya, kerjakan saja apa yang anda mau kerjakan. Saya bukan orang yang pantas buat berteman dengan anda yang berpakaian bagus seperti anda. " jawab Dara
"Maaf jika membuat anda sakit hati, saya bukalah orang yang melihat status untuk berteman. Anda dan saya sama halnya manusia yang mencari RIDHO YANG MAHA KUASA. Baju dan apapun yang saya punya hanya milik sang pencipta. " jawab Faisal
Dara melihat Faisal semakin geram dan langsung meninggalkan pria berambut klimis bertubuh tegap dan berkulit kuning laksat itu.

"Perkataan anda hanya omong kosong!!! " jawab teriakan Dara dan pergi.
Di perjalanan Dara tertunduk dan hanya melihat ke bawah . Dia sibuk dengan pikiran- pikiran negatifnya tentang orang yang punya harta lebih darinya, karena dirinya lah korban dari suatu keluarga besar yang pernah membuangnya dengan ibunya yang miskin . " jilbab putih itu, wanita itu yang sekarang di rumah bagus dan besar, dia meraja lela di rumah itu. Apa gunanya ibu menyuruh ku untuk berhijab, Jilbab, kain itu. Orang yang pakainya saja sangat menjijikkan tingkah lakunya sangat jelek buat aku ingin membunuhnya!!." gumam Dara sambil menendang kerikil kecil dengan sendal jepit yg sudah rusak. Sampai di rumah bercat putih besar dan indah semakin membuat dara hanyut dalam kemarahan yang tidak pernah kunjung padam. Hingga akhirnya Dara pulang dan melihat sosok wanita yang mulai kelihatan menua sambil memegang sapu lidi menyapu halaman rumah yang di sekitar kandang kambing serta ayam. Dara berlari langsung masuk ke rumah biasa yang terkadang rumah itu bocor terkena hujan yang terkadang rumah itu gelap tanpa penerangan. Melihat anak gadisnya berlari sambil bermuka kesal dan marah ,Dirma ibu Dara heran dan langsung ikut masuk kerumah .
"Dara kok masuk rumah tanpa salam, apa kamu sakit nak? Seharian ini kamu belum makan nak ,apa ibu ambil kan? . " jawab Dirma
" Aduh apa salam membuat kita di pandang baik?! Apa dengan berpakaian seperti ibu ini membuat kita bagus di mata orang yang telah membuat kita tinggal di rumah jelek ini!!. " teriak Dara pada ibunya
"Nak, ucapan salam itu kita mengucapkan selamat pada seseorang dan baju pakaian ibu ini tidak akan pernah menyusakan orang lain, nak . Buat apa kamu seperti ini biarlah orang yang telah membuat kita seperti ini tapi jangan hati ini memiliki sifat sama seperti mereka ,nak. " jawab Dirma begitu mantap kepada Dara
" sudahlah, aku hanya mendengar suara dan perkata seperti itu selalu aku dengar dari mulut ibu, lagian aku seperti ini karena aku malu sama teman seumuran denganku mereka bisa kesana kemari dengan ibu, ayah, adik mereka saat libur begini, sedangkan aku harus tinggal tempat kecil, bauk, dan bersama ibuku yang miskin, padahal ayahku masih hidup dan memiliki harta aku punya kembaran yang hidup disana ,bu. Kehidupan dia DIRA ROSElA ARDI lebih baik dari aku yang ,ah aku benci. " teriakan Dara
Dirma menangis dengar perkataan anaknya yang tidak mau sadar atas semua nikmat ini. Dirma ingin menderitanya ini juga selepas, tapi dia tidak sanggup untuk melawan kata-kata mertuanya dan keluarga besar suaminya yang selalu menghina dirinya yang sekarang hanya memiliki DARA dan DIRA .

Flasback


AKU BELUM SIAP BERHIJABTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang