Daun itu mulai layu
menghadap lapukkan kayu
sang rembulan ingin menegur , namun ragu
melihat sang induk yang anggun berdiri tegak
sibuk melakukan aktivitas dengan biasanya.
Rembulan iba ,
bagaimana mungkin daun itu selalu meneteskan satu tetes air
di setiap malam malam yang bisu itu.
betapa menyiksanya anak itu,
batin Dewi Rembulan.
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN OK:)