01

43 4 0
                                    

Di Minggu siang ini aku berencana untuk pergi ke pemakaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Minggu siang ini aku berencana untuk pergi ke pemakaman. Mungkin semalam dia ingin bilang kalau aku harus menemuinya.

Seperti biasa setelah sampai aku selalu mengganti bunga yang lama dengan yang baru.

"Haii sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu disana" ucap gadis itu sambil membersihkan rumput-rumput kecil.

"Oh iyaa sebentar lagi aku akan masuk kuliah, senang akhirnya impian aku untuk berkuliah di sana terwujud".

"Itu juga berkat kamu yang selalu mendukungku dan meyakinkanku bahwa aku bisa, andaikan saja kamu masih disini mungkin kita bisa berangkat kuliah bersama" suara gadis itu mulai melemah, sejujurnya dia ingin menangis.

"Mungkin itu saja yang ingin aku ceritakan, kalau kelamaan disini aku bisa menangis dan kamu juga tidak suka bukan? hehe".

"Sudah yaa aku akan pulang, lain kali aku akan mampir kesini lagi dengan cerita yang baru" ucap sang gadis sambil meninggalkan tempat pemakaman.

Langit mulai menggelap menandakan hujan akan turun sebentar lagi. Aku harus bergegas pergi menuju halte.

Sudah 20 menit aku menunggu bus datang dan sialnya air hujan turun dengan derasnya. Tidak lama kemudian akhirnya bus yang kutunggu datang.

Seperti biasa aku menempati kursi pojok dibelakang, efek suara hujan dan dinginnya angin membuat aku terlarut dalam tidur.

"Hei hei apakah tempat pemberhentianmu tidak terlewat? kau sudah lama menaiki bus ini" ucap seseorang.

"Astaga aku ketiduran! oh iya ini untungnya tempat pemberhentianku sekarang!" dan aku sambil bergegas turun tanpa berterima kasih kepada orang yang telah mengingatkanku.

Setelah turun ternyata diluar masih gerimis, aku berniat untuk menunggu reda sedikit. Tanpa aku sadari bus yang tadi aku naiki ternyata berhenti lagi. Terlihat seperti seorang pria menghampiriku, ntah mengapa tubuh aku tiba-tiba membeku ditempat.

"Untungnya kamu masih disini, ini dompetmu ketinggalan di kursi tadi. Yaudah aku duluan ya" ucap pria itu tanpa menunggu jawabanku dia langsung pergi dari hadapanku.

Bukannya aku tidak mau berterima kasih kepada pria tadi. Aku masih tidak percaya siapa yang tadi datang kepadaku.

"Tidak mungkin tadi aku salah melihat mengapa dia terlihat seperti Jovian?!"









Haloo,
Semoga kalian suka dengan ceritanyaa
Jangan lupa vote dan komenn🙌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

destinasi patah hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang