Setelah pergi dari ruang kepala sekolah, Eunbi dan Jungkook berencana kembali kekelas masing-masing. Dan kalian tahu? Semua siswa menatap mereka dengan pandangan yang tak mengenakkan, dan-uh mungkin tatapan itu hanya ditunjukkan kepada Eunbi?.
'Aku dengar Eunbi menolak untuk menjadi ketua OSIS'
'Ah benarkah?'
'Jika aku tahu akan seperti ini, lebih baik aku tidak memilihnya kemarin'
'Iya, aku juga menyesal telah memilihnya'
'Huh dasar orang tak tahu diri!, Tapi aku bersyukur karena Jungkook yang menjadi penggantinya'
'Lihatlah! Kemana rasa malunya setelah melakukan hal tersebut?'
'Hei, aku dengar Jungkook juga menolak, tapi Eunbi malah memaksanya'
'Aah! Aku sangat senang ternyata Jungkook oppa akan menjadi ketua OSIS'
'Aku benar-benar menyesal telah memilihnya, tidakkah dia bisa menghargai kita?'
'Dasar wanita tidak tahu diri, padahal dia sendiri yang kemarin mengemis meminta kita untuk memilihnya'
'Yak! Sudahlah, bagaimanapun Eunbi itu Ketua Kelas kita, jika dia marah padamu bagaimana?, Dia akan mengadukan kita pada guru-guru yang lain jika kita sering menyontek'
Lihatlah, baru satu menit yang lalu ia dan Jungkook meninggalkan ruang kepala sekolah, jangan bertanya mereka tahu dari mana, tentu saja siswa disini memiliki banyak telinga, tak heran jika mereka langsung mengetahui kejadian apa yang baru menimpanya.
Jungkook melirik kearah Eunbi yang menunduk, biar ia tebak, pasti gadis itu sedang menahan malu. Jungkook menyembunyikan senyumnya, lalu melihat ke sekeliling, masih banyak orang-orang yang membicarakan Eunbi, dan ini saatnya ia beraksi. Ya tentu saja beraksi untuk menjadi malaikat pelindung bagi Eunbi.
"Hei! Hentikan berbicara yang tidak-tidak pada Eunbi, apakah kalian tidak dengar suara bel? Cepat masuk kekelas masing-masing!" Teriakkan Jungkook tentu saja disambut dengan baik oleh yang lain, tanpa banyak bicara semua orang perlahan pergi meninggalkan mereka berdua.
Haha, Ya tentu saja beraksi untuk menjadi malaikat pelindung bagi Eunbi.
Terlihat dari kejauhan, seorang gadis tengah berlari dan berteriak memanggil nama mereka berdua.
Gadis itu, Tzuyu langsung mengatur napasnya ketika telah berpapasan dengan kedua orang yang tengah dicarinya sedaritadi.
"Yak! Aku dengar kau-" baru saja Tzuyu angkat bicara, tapi gadis itu sudah pergi mendahuluinya.
Tzuyu mengangkat kepalanya, lalu melirik kearah Jungkook, yang tak lain pria yang berstatus sebagai kekasihnya.
Ia menghela napas sebentar, "Apa-apaan ini, sebenarnya apa yang terjadi?!" Teriaknya pada Jungkook, lalu berlari menghampiri sahabatnya.
∆∆∆
"Apa-apaan ini? Kenapa kau memanggil kami?" Tanya Jimin, sedangkan Taehyung memilih diam dan langsung mengambil posisi dihadapan Jungkook.
"Hey ayolah!, Aku hanya ingin merayakan kemenanganku, apa itu salah." Ujar Jungkook.
"Tetap saja salah, bagaimanapun seorang ketua kelas tidak boleh membolos." Sahut Jimin.
Jungkook menghela napas, lalu perlahan memejamkan kedua netranya, menikmati semilir angin yang perlahan semakin kencang di rooftop sekolahnya.
"Apa yang kau lakukan pada gadis itu?" Tanya Taehyung yang langsung membuat Jungkook membuka kedua matanya.
"Aku tahu kau melakukan sesuatu padanya hingga membuat gadis itu mau memberikan jabatannya padamu." Ucap Taehyung datar, sembari memandang Jungkook tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rough (JJK-HEB)
Fanfiction"Haruskah aku bersembunyi saat ia mulai menunjukan senyuman bak iblis itu?"- Hwang Eunbi. "Kau tidak akan bisa bersembunyi dimanapun karena aku bisa menangkapmu sekarang juga"- Jeon Jungkook. Kisah seorang gadis kecil yang sudah tidak memiliki apapu...