☀ Sunday Morning

68 7 2
                                    

너를 만난 그 이후로
사소한 변화들에 행복해져
눈이 부시게 빛 나는 아침
너를 떠올리며 눈 뜨는 하루
After I met you
I’ve been happy with small changes
In the dazzling morning
I open my eyes by thinking of you




Pernahkah kau membayangkan ada sebuah perubahan kecil dalam rutinitasmu?

Perubahan yang membuatmu selalu tersenyum ketika membuka mata setiap pagi?

Aku, aku merasakannya saat ini selama sebulan terakhir ini.

Aku membuka mataku pelahan karena sinar mentari masuk lewat celah jendela kamar dan pandanganku langsung tepat di wajah seorang laki-laki.

Wajah laki-laki yang sejak kemarin, sekarang dan nanti yang akan menemani hari-hariku.

Jariku menelusuri lekuk wajahnya yang terlihat sempurna di mataku. Alis yang tebal dan tegas, bulu matanya yang panjang dan lentik dengan tahi lalat kecil di bawah mata kirinya, hidung yang mancung, bibir yang tipis berwarna merah muda alami. Benar-benar sempurna.

Saat tanganku berada di pipinya yang berisi, tangannya menahan tanganku. Menaruh tangannya di atas telapak tanganku lalu mengelusnya lembut dengan ibu jarinya.

Senyum Kino pun mengembang di wajahnya sebelum dia membuka kedua matanya.

"Selamat pagi sayang," ucapnya pelan dengan suaranya sedikit berat.

"Selamat pagi," balasku seraya mengelus pipinya dengan ibu jariku.

Satu tangan Kino menelusup ke bawah kepalaku, merengkuhku ke dalam pelukannya. Sedetik kemudian, kurasakan Kino mencium puncak kepalaku lalu menaruh dagunya di sana.

"Semalam mimpimu indah?" tanyanya.

"Hmmm... gak tau, aku lupa mimpi apa semalam."

Dengan iseng Kino menggesekkan dagunya ke puncak kepalaku yang membuatku terasa geli. Lalu dengan secepat kilat, bibirnya mengecup keningku kemudian tangannya semakin merengkuhku ke dalam pelukannya yang membuatku semakin terlena dengan posisi ini.

Merasakan sentuhan dirinya membuatku merasa tenang. Entahlah, intinya merasa tenang bahwa ada seseorang di sampingmu ketika kamu menutup dan membuka kedua mata.

"Semalam aku bermimpi tentang kamu," gumam Kino yang suaranya terdengar jelas di telingaku. Hingga aku bisa mendengar deru nafasnya yang stabil.

"Mimpi apa?" tanyaku seraya memainkan jariku di kaos piyama biru muda milik Kino.

"Aku bermimpi kalau aku melamarmu. Waktu itu aku menyiapkan mobil dan memberikan surprise berupa bunga dan balon berwarna pink di belakang mobil dengan tulisan di banner 'aku mencintaimu'. Lalu aku menyiapkan cincin dan...."

"Ah stop stop," potongku sambil menutup kedua telingaku. Bulu tubuhku langsung menegak ketika dia menceritakan mimpi saat melamarku. Serius, itu terlalu menggelikan untukku.

"Its too cringey in the morning dear, please stop it," kataku tegas.

Kino hanya tertawa kecil melihat tingkahku lalu menyentil hidungku pelan.

"Aku sudah tau kamu pasti akan bereaksi seperti ini," ujarnya dengan sudut bibirnya mengembang hingga matanya melengkung dan terdapat kerutan di ujung matanya, melihatku gemas.

"Kamu tahu aku kan seperti apa? Bahkan lamaran dulu saja gak seperti itu kan," kataku sambil mendengus kesal.

"Atau jangan-jangan mimpi itu adalah salah satu rencana propose kamu ke aku?" tebakku.

Me After You [KINO PTG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang