Bab 1215: Aku Tidak Akan Menggertak Kamu
Penerjemah: Yunyi Editor: Yunyi
Sepasang tangan hangat dengan cepat berlari melintasi perut Qian Lan dan dia merasa tubuhnya melemah.
"Zichen ..."
"Tenang, aku tidak akan menggertakmu," Mo Zichen bergumam di samping telinganya.
Qian Lan menutup matanya dan perlahan santai. Pada saat ini, Mo Zichen menjauh dari tubuhnya dan melepaskan bajunya.
Qian Lan membuka matanya dan melihat tubuh tegas Mo Zichen. Dia cukup terkejut. Meskipun itu bukan pertama kalinya mereka berada di ranjang yang sama, dia belum pernah melihat tubuhnya dengan benar.
Ternyata, dia hanya terlihat sedikit lemah, tetapi ketika dia melepas pakaiannya, dia sebenarnya sangat bugar.
Tentu saja, bekas luka di tubuhnya membuat hati Qian Lan sakit.
Segera, tubuhnya berbaring di atasnya lagi. Qian Lan melihat bekas luka di dadanya dan dengan lembut menyentuh tangannya, "Apakah itu sangat sakit?"
Tatapan Mo Zichen perlahan menjadi gelap. Tidak butuh waktu lama sebelum dia kehilangan kendali dan mulai menggigit bibir Qian Lan. Dia lembut seperti dia mencoba untuk menikmati seleranya.
Saat Qian Lan baru saja selesai makan makanan penutup, ia memiliki rasa mentega yang manis.
Saat Mo Zichen membenamkan dirinya pada saat itu, suhu pasangan mulai meningkat ...
Qian Lan mengerang lembut bahwa Mo Zichen menemukan keduanya memikat dan menggoda.
"Qian Lan ... Saya tidak bisa menahan lagi."
Qian Lan menatap bingung pada Mo Zichen; matanya lembut seperti gelombang air yang lembut. Saat itu, pasangan itu saling berpelukan erat dan ciuman lembut mereka dengan cepat berubah bergairah.
Malam yang hangat dan penuh kasih itu, Mo Zichen tidak lagi menahan diri saat dia melepaskan semua pengekangan dan memasuki kedalaman terlarangnya.
Itu adalah sesuatu yang membuat seseorang menginginkan lebih.
Qian Lan awalnya berpikir bahwa Mo Zichen akan mundur setelah sekali jalan, karena ini adalah pertama kalinya. Tapi, dia sepertinya tidak punya niat untuk berhenti ketika dia terus meminta lebih sampai energinya habis.
Dia tidak pernah tahu bahwa menjadi intim dengan orang yang dia cintai akan sangat membuat ketagihan. Tidak heran orang mengoceh tentang hal itu.
Malam itu panjang, tapi rasanya pendek. Mo Zichen tidak merasa sudah cukup, tetapi dia tidak bisa terus menyiksa Qian Lan karena luka di punggungnya belum sepenuhnya pulih.
Jadi, pasangan itu meringkuk dan bergabung dengan tubuh mereka. Qian Lan menyukai ini karena itu membuatnya merasa seperti jiwanya dan Mo Zichen terhubung.
Saat mereka berpelukan, pasangan itu akhirnya jatuh tertidur.
...
Keesokan paginya, Qian Lan bangun seperti biasa. Tetapi hari ini, bukan hanya seorang lelaki tertentu memeluknya dari belakang, bagian tertentu dari tubuhnya adalah ...
Wajah Qian Lan memerah ketika dia mencoba untuk keluar dari tempat tidur, tetapi Mo Zichen menariknya kembali, "Biarkan aku menemaniku sedikit lebih lama."
"Biarkan aku mandi sedikit," jawab Qian Lan. "Tidurlah sendiri."
Setelah mendengar ini, Mo Zichen membalik dan menekan Qian Lan di bawah tubuhnya, "Di mana Anda berencana untuk pergi?"
