4

270 40 6
                                    

"Kenapa tim? Lu kenal?" tanya Rena

"Ah.. Enggak kok" ucap Fatim ragu

Rena mengerutkan alisnya dan mengambil sesuatu dari tasnya.

"Eh, lu udah kerjain PR dari Bu Hilma?" tanya Rena sambil membuka buku tulis Fisika nya

Fatim langsung mengambil buku tulis Fisika di tasnya, dan mengecek lembar demi lembar.

"Udah kok, nih" Fatim menunjukkan lembar dimana ia mengerjakan PR dua puluh nomer itu.

"Bagus dong, eh temenin gua ke toilet dong" Rena menarik lengan Fatim.

"Ya udah, yuk" ucap Fatim.

Sesampainya di toilet, Rena segera memasuki bilik toilet dan Fatim menunggu di depan cermin sambil membenarkan kerudungnya.

Blussssh

Suara flash terdengar yang berarti Rena sudah selesai. Rena segera mencuci tangannya dan mengajak Fatim untuk kembali ke kelas.

"Pagi anak anak!" ucap Bu Hilma yang memasuki kelas

"Pagi buu"

"Hmm.. Ada anak baru ya? Sini nak pekenalkan dirimu ke teman teman"

Anak baru itu mengangguk dan berjalan ke depan kelas.

"Hai semua, nama gua Aldrian Gint. Biasa dipanggil Drian, gua pindahan dari Tanggerang"

Fatim terkejut mendengar nama anak baru itu dan menatap wajah anak itu.

"Drian?" batin Fatim

Drian yang sadar Fatim terkejut, ia hanya tersenyum kecil. Setelah dipersilahkan duduk, banyak perempuan yang tersenyum ke Drian.

Drian memang cukup tampan, eh tidak! Dia sangat tampan! Dia selalu menjadi idola di sekolahnya, ia juga cukup pintar di akademik maupun non akademik.

"Baik anak anak, kenalannya nanti saat istirahat. Sekarang kalian kumpulkan PR kalian kemarin" ucap bu Hilma

Fatim yang baru tersadar kalau buku tulisnya tidak ada di mejanya. Ia segera mengobrak abrik tasnya, tetapi hasilnya nihil.

"Kenapa tim? Nyari apa?" tanya Rena

"Buku tulis gua, ilang! Lu liat?" bisik Fatim

"Hah? Kok bisa hilang? Tadi kan lu keluarin. Bentar gua kumpulin dulu" Rena berjalan ke depan untuk mengumpulkan bukunya.

"Fatim? Kenapa kamu belum mengumpulkan?" tanya Bu Hima

"Ee.. I..itu bu.."

"Itu kenapa?! Kamu belum mengerjakan? Saya sudah beri waktu dua hari tetapi kamu belum mengerjakan?!" marah Bu Hilma

Fatim hanya menunduk, ia tak mungkin mengatakan kalau bukunya tiba tiba menghilang.

"Fatim! Kamu keluar!"

"B..baik bu.." Fatim berjalan keluar kelasnya.

Ia sudah di perhatikan semua temannya, khususnya Drian.

Baru berada di ambang pintu, tiba tiba..

"Bu! Bukunya ada di meja saya!" ucap Drian tiba tiba

Fatim terkejut dan menengok ke arah Drian, benar itu bukunya.

"K..kok ada di kamu?!" tanya Fatim geram

"Mana kutahu, tanya aja bukumu" Drian terkekeh diikuti tawa teman teman cowoknya.

"Sudah diam! Fatim kamu kembali duduk, dan kamu Drian! Jangan menyembunyikan buku temanmu!" ucap Bu Hilma

"Saya tidak menyembunyikannya bu, bukunya yang menghampiri saya" ucap Drian asal

Satu kelas tertawa dengan ucapan Drian, Fatim geram dan segera kembali ke tempat duduknya.

"Sabar tim, ga usah dimasukin ke hati" Rena menepuk bahu Fatim yang baru duduk.

Fatim hanya tersenyum dan kembali memperhatikan Bu Hilma.

•••

Saat istirahat, Fatim dan Rena ingin ke Kantin. Akan tetapi, mereka sudah di hadang oleh Geng Wizard.

Geng Wizard, ya! Geng paling menyebalkan yang pernah ada, kerjaannya selalu membully!

"Kenapa?" tanya Fatim dingin

"Maaf yang tadi, yang penting aku kembaliin kan?" ucap Drian

"Lu masuk Geng sialan ini?" tanya Rena sambil menunjuk teman temannya di belakang Drian.

"Yap, dan sekarang gua ketuanya" ucap Drian bangga.

"Mau lu jadi babunya kek, selirnya kek, gua ga peduli! Ayo ren!" Fatim menarik lengan Rena

Untung saja, Geng Wizard tidak mengejar mereka

"Kamu udah kenal Drian?" tanya Rena sambil memakan baksonya.

"Emm.. Ngga sih" ucap Fatim bohong

"Kok tadi lu berani banget?"

"...."

Akhirnyaaaa, aku bisa upload):
Sorry ya, udh seminggu ngga upload):

Thanks yg udh mau tetep baca sampai sekarang!
Pokoknya i wuf u!:3

Do You Trust Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang