Waktu sudah menunjukkan jam 16:35 sore. Hari sudah semakin petang.Sesudah dari pekerjaannya,Lina pergi ke sebuah cafe terdekat dikantornya.
Datanglah sorang pelayan menghampirinya.Dengan membawakan sebuah kertas,ya,seperti membawakan menu.
"Selamat sore tante,tante mau pesan minuman apa?,"Tanya pelayan itu sambil memberikan sekertas menu.
'Muka aku masih muda pa masih muda woi galiat apa?itu mata katarak ya?perlu dibawa kedokter biawak kali?, Ya tuhan aku dibilang tante-tante emang udah tua apa,'Batin Lina kesal.
Lina melihat-lihat menu disana."Satu Cappucino saja,"Ucap Lina sambil memberikan kembali menunya.
"Baik tante,tante tunggu saja disini nanti akan datang pesanan mbak,"Perintah pelayan itu lalu pergi ketempat pemesanan.
"Cuihh... dia ga liat apa? Aku masih muda hellow...panggil teteh atau kaka gitu ini tante dikira wajah aku kaya cokor kodok yang buluq dan keriput apa?,Katarak emang,"Gumam Lina.
"Mana...lagi ni si kodok,lama aku nunggunya,"decak lina yang dari tadi menengok kearah pintu.
"Hei lin,"Ucap tiba-tiba seorang gadis.
"Kemana aja kamu?,"Tanya lina dengan kesal.
"Wes selow,aku baru pulang honey...,"Goda gadis itu pada lina.
"Menjijikan,"Ucap lina sambil mengeluarkan lidahnya.
"Haha...Gimana hari harimu dipekerjaan,"Tanya gadis itu.
"Ya gitu lah,aku lebih suka mengecek data dari pada harus memindahkan beberapa dokumen,"Lirih lina dengan wajah kusutnya.
"Hei jangan memasang wajah kusutmu seperti itu.Mukamu lebih terlihat seperti belum disetrika,"
"Wajah kau malah seperti ceker babi,"
Pelayan datang dengan membawakan satu buah cappucino dimapannya lalu menarohnya dimeja Lina."Ini tante minumannya,"Ucap pelayan itu.
"Pesan satu cangkir lagi ya,"Pinta gadis temannya lina itu.
"Tante,tante,emang aku lonte-lonte dijalan apa!!yang minta dijatah?!!hah!!,"Mata lina tertuju pada pelayan itu dengan sinis,pelayan itu langsung saja meninggalkan Lina.Seram kaya nya.
"Woi Lin bertingkah laku dengan sopan,dia adalah pelayan dicafe sini,"Elak Gadis itu dengan tertawa garing.
"Jika dia seorang pelayan dicafe ini,berarti dia pelayanku juga, karena aku adalah pembelinya,dan dia pelayannya!,"Lina tak mau kalah dengan melipatkan kedua tangannya dibawah dada.
"Serah,"Gadis itu memutarkan bola matanya malas.
"Oke ternyata aku bisa membuatmu kesal lagi,"Gadis itu mengerutkan dahinya.Lina yakin bahwa dirinya tersebut berhasil membuat gadis itu kesal.
"Apa maksudmu,ha?!!,"Gadis itu melotot kesal kepada Lina sambil mengangkat sepatunya sebelah.
"Stop Jennie-ya haha..iya ampun-ampun,"Pasrah Lina dengan menutup wajahnya dengan punggung tangannya agar tidak terkena lemparan sepatu oleh temannya ini.
Jennie menurunkan sepatunya dan memakainya kembali."Makannya jadi orang jangan suka memancing emosi,"Ucap jennie dengan menekan 2 kata di akhir kalimat.
Ya,dia adalah Jennie,Teman Sma nya Lina dulu saat diJakarta.Jennie dulu sempat bersekolah di jakarta meski hanya kelas IX dan XI saja tapi menurut Lina Jennie adalah sahabat terbaiknya hingga ia berpindah kuliah disana,di korea,dan Lina berharap agar bisa bertemu lagi dengan Jennie.Akhirnya Lina bertemu dengan Jennie ketika ia berkuliah satu jurusan dengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect My Husband
Ngẫu nhiênBagi Park Elina,memiliki cinta yang tidak ia inginkan sangatlah menyedihkan,apalagi ia harus memiliki kelebihan yang tidak bisa orang memilikinya,seperti melihat masa lalu orang yang berada disekitarnya,membuatnya bisa mengubah sipat suaminya lebih...