01

14 1 0
                                    

Seorang perempuan berjalan cepat kearah kantor nya.Ia berjalan dengan sesekali melirik jam tangan yang ia kenakan dipergelangan tangannya,jam sudah menunjukkan jam 06:49 pagi.

"Ahk aku sudah terlambat,"Ucap gadis itu disela perjalanannya.

Akhirnya ia sudah sampai di depan pintu kantornya.Hei ini masih depan pintu kantornya bukan pintu pekerjaannya.

Ia berjalan kearah lift yang sudah dipenuhi oleh orang kantor disana,ia memencet nomor 8 yang berarti ia akan menuju ke lantai 8.Mimik wajahnya nampak panik,dan sesekali melirik jam tangannya.Ia sempat memohon kepada tuhan agar tidak terlambat dalam pekerjaannya.

'Ya tuhan aku mohon jangan biarkan aku terlambat 1 detik pun,'Ucapnya dalam hati.

Pasalnya jika ia terlambat 1 detik saja,Ia akan terkena pecat oleh Kim Hyoon,pemilik kantor disana,yang sering disebut dengan Pak Hyoon.Mengapa begitu?Karena Gadis itu adalah salah satu gadis disiplin dan terpintar dikantor terkenal didunia seoul ini.

Maka dari itu setiap Kim Hyoon ada acara rapat kantoran,Ia lebih memilih Gadis itu dibanding yang lainnya.

Kini gadis itu sudah ada dilantai 8,Ia langsung berlari ke arah pintu Kim Hyoon.Lantai delapan bukan halnya lantai 2 yang hanya menunggu 5 detik saja.Lantai 8 adalah ruangan tempat dimana Kim Hyoon disana,pemilik kantor itu.Ah sudahlah Sultan mah bebas.Ia harus terlihat tenang,Ia turun naikkan tangannya beriringan dengan nafas yang dikeluarkannya."Tahan...Buang...,"

"Aku harus tenang,aku gak boleh sampai nervess,"Gadis itu mulai memasuki ruangan Kim Hyoon.

"Pas sekali,"Ucap Kim Hyoon saat gadis itu baru saja menghampiri kemejanya.Saat ini ia sedang duduk di mejanya.

Ya,Kim Hyoon memang sudah terlihat tua.Umurnya pun sudah menginjak 52 tahun.Tapi aktivitasnya selalu bersemangat.

"Beruntung,kamu tidak telat 1 detik saja,Elina."Lanjutnya sambil melihat wajah ketakutan Laura.

Ya,gadis itu bernama Park Elina.Panggil saja dengan sebutan Elina atau lina.Gadis berparas cantik dengan rambut panjang itu memiliki kelebihan yang luar biasa. Ia bisa melihat masa lalu orang yang ada didelatnya,bahkan saat berjabat tangan.Hanya saja ia tak bisa melihat masa depan seseorang maupun dirinya.

"Mianhe,"Lina membungkukkan badannya 180° menandai ia meminta maaf.

Pak Hyoon berdiri."Tak usah kau meminta maaf kepadaku. Kerjakan semua data ini,dan pergilah,"Pinta Kim Hyoon menyondorkan sebuah berkas tebal didalam map berwarna merah disana.

Luna kembali menegakkan tubuhnya dan mengambil map itu."Apakah saya harus bereskan hari ini juga Pak Hyoon?,"Tanyanya.

"Iya. Setelah selesai kau bawa berkas itu padaku,"

"Ah...baiklah pak saya akan kerjakan data ini sekarang juga.Permisi,"Pamit Lina membungkukkan badannya kembali,lalu pergi kearah pintu.

Pak Hyoon masih dengan berdirinya dan menatap gadis itu sampai diambang pintu."Besok aku akan pertemukanmu dengan seseorang,"

Lina memberhentikan jalannya setelah akan membuka gagang pintu,karena pak Hyoon berbicara padanya.Ia sengaja membalikkan badannya lagi."Seseorang?,"Tanyanya tak mengerti.

"Cepat kerjakan data itu hari ini juga,"

Ah sial.Lina memutar bola matanya malas.Hei bayangkan Kim Hyoon tadi berbicara padanya bukan?Tapi pas ditanya lagi malah mengalihkan topik pembicaraan.Dasar aku:(.

Lina membuka pintunya lalu keluar.Ia berjalan sedikit kesal kepada Pak Hyoon."Untung manusia kalau slime udah aku pencet-pencet berapa kali biar streeci,"Ucapnya disela perjalanannya.

Perfect My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang