Cerita ini adalah hasil remake dari fiksi milik penulis _harayuki, dengan judul yang sama.
Karakter hanya milik Tuhan, Keluarga, Orang Tua, SMEnt, dan dirinya sendiri.
Mohon maaf apabila ada kejadian atau nama yang serupa, bukan merupakan unsur kesengajaan.
"Sebuah kisah bisa kita mulai, tapi tak bisa diakhiri, sampai dihentikan takdirnya sendiri." - sabdaliar via kumpulan puisi
Namanya Chittaphon Leechaiyapornkul. Tapi karena namanya cukup rumit untuk diucapkan oleh orang yang bukan berasal dari Thailand, maka saat ia sedang menempuh pendidikannya di Amerika, ia lebih sering dipanggil dengan sebutan Ten. Dan hal tersebut terbawa hingga kini ia sudah menjadi psikiater di NCMH, pusat kesehatan jiwa di Korea Selatan.
Ten merupakan dokter yang begitu disukai, baik oleh rekan kerjanya mau pun para pasien yang datang silih berganti dengan harapan masalah mereka akan segera terselesaikan.
Banyak orang akan berpikir dan mengatakan bahwa hidup yang dijalaninya benar-benar penuh keberuntungan. Karena di usianya yang baru saja menginjak dua puluh enam tahun itu, ia sudah memiliki hampir segalanya. Pekerjaan yang tetap, keuangan yang stabil, dan dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya.
Tapi apa yang terlihat tak selalu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya bukan?
Karena ada hal yang masih saja seringkali mengganggu ketenangnya hidupnya, yaitu kenyataan bahwa dirinya adalah seorang omega. Iya, omega.
Ketika orangtuanya memberitahu bahwa ia adalah seorang omega, dan ketika ia mendapat heat pertamanya di usia 16 tahun, Ten tidak bisa menolak posisinya sebagai seorang omega.
Sebenarnya, menjadi omega bukanlah hal yang buruk. Toh sekarang tidak ada yang memperlakukan omega seperti dulu, menganggap omega itu rendah hanya karena omega berada di susunan hierarki paling bawah.
Ketika ia masih remaja, ia tak pernah ambil pusing pada status gender keduanya, Ten tidak peduli akan hal itu karena selama ini tidak pernah ada yang mengejek atau mengganggunya. Jika memang ada yang membuat masalah dengannya, terutama alpha, ia lebih memilih untuk menghindar.
Namun kejadian yang ia alami pada usia 16 tahun, di masa heat pertamanya, membuat Ten menyadari sesuatu, ia dan segala pemikirannya selama ini terbantahkan. Ia juga menyadari bahwa meskipun zaman sudah berubah, perlakuan orang-orang terhadap omega tetap saja sama. Mereka masih saja bersikap tidak adil dan meremehkan serta merendahkan omega.
Melihat teman-teman sekelasnya yang berstatus sebagai alpha mendapatkan segala sesuatu dengan mudahnya membuat Ten terganggu. Alpha mendapatkan nilai tinggi dengan mudah, alpha lebih mudah untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan menguasai gymnasium saat pelajaran olahraga. Alpha selalu didahulukan, omega tidak bisa menentang alpha.
Ya, alpha.
Menyandang status alpha dapat membuat seseorang merasa lebih hebat dari orang lain di sekitarnya. Karena dengan status tersebut kau akan dipuja, dan diagung-agungkan oleh semua orang.
Alpha yang berkuasa.
Alpha memiliki status tertinggi.
Alpha adalah yang terkuat.
Alpha adalah segalanya.
Segalanya.
Ten membenci alpha karena mereka dengan mudah mendapatkan semua hal hanya karena mereka adalah alpha. Tidak ada yang mengambil pusing tentang alpha atau mengejek ketika seorang alpha menjadi pemimpin.
Sementara ia yang seorang omega, harus bekerja dua kali lipat atau lebih, agar kemampuannya dapat diakui oleh orang lain. Sejak ia di bangku sekolah hingga usianya yang sekarang ini, yang Ten lakukan adalah bekerja keras agar diakui semua orang dan tak ada lagi orang yang bisa merendahkan dirinya hanya karena status omega-nya.
Sejak dulu Ten sangat tertarik dengan bagaimana sifat, sikap, dan perilaku setiap orang. Ia seringkali mengamati bagaimana cara kawannya berbicara atau menghadapi suatu masalah. Hal tersebut semakin kuat saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri orang-orang yang mengalami gangguan jiwa karena berbagai alasan yang berbeda.
Ten menyukainya, ketika ia berinteraksi dengan pasien-pasiennya, berjuang bersama untuk kesembuhan mereka, dan melihat keadaan mereka membaik dari waktu ke waktu. Itulah alasan mengapa Ten begitu mencintai pekerjaannya.
Bahkan ketika ia sudah mencapai puncak, di mana Ten dikenal sebagai dokter ahli kejiwaan yang handal dan ditunjuk sebagai salah satu kepala bagian NCMH, ia masih harus berjuang dengan statusnya sebagai omega.
"Tidak seharusnya omega berada di puncak."
"Tidak seharusnya omega memimpin seolah ia adalah seorang alpha."
"Omega seharusnya berada di bawah alpha, bahkan beta, dan tunduk pada alpha karena mereka memang ditakdirkan begitu."
Alpha atau omega, persetan dengan semua itu. Ten benar-benar mengutuk nasibnya sebagai seorang omega.
Baik alpha atau omega, Ten akan tetap berada di tempatnya, berdiri tanpa mendengarkan ucapan negatif yang orang lain arahkan padanya.
A/N
Ini cerita pertama yang saya publish di wattpad. Dan di sini saya memutuskan untuk membuat ulang cerita milik penulis _harayuki_ yang asalnya dengan pasangan Sasuke dan Naruto, jadi Kun dan Ten, karena kebetulan saya suka WayV. Semoga kalian suka, ya!
Jangan lupa tinggalkan review atau vote ^^~ Saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Sampai jumpa /o
KAMU SEDANG MEMBACA
[Remake] On My Way
RomanceTen adalah seorang omega. Ia membenci alpha karena mereka dapat dengan mudah mendapatkan segalanya. Sementara ia, yang seorang omega, harus bekerja dua kali lipat agar diakui kemampuannya oleh orang lain. Dan ketika ia bertemu dengan soulmate-nya ya...