Pada zaman dahulu kala, di sebuah negeri yang amat indah, meski kehidupan berlangsung sempurna, namun terdapat seorang penyihir jahat yang menyekap sang pangeran. Istana
kebingungan, ke mana perginya pangeran? Meski tak ada sayembara, meski tak ada hadiah, aku, sebagai rakyat jelata akan berusaha membebaskannya.Sebagai rakyat jelata, hidupku bergantung pada alam. Mencari kehidupan di sana sini, hingga aku sendiri lelah, terperangkap dalam malam yang sepi, lantas aku menepi. Seorang pangeran dengan bersimbah duka termangu di pinggiran negeri. Ia tampak sedih, hatinya hancur, dan aku segera menghampiri.
Ia menyambutku dengan senyuman meski aku tau jiwanya terluka. Racun penyihir jahat melukai hatinya. Meski ia tahu istana menanti, ia tak ingin pulang sebelum lukanya sembuh.
Kuulurkan tangan, memintanya mentransfer energi negatif yang bersemayam di hatinya. Jangan khawatir, Pangeran, aku adalah penawar racun, kau akan segera sembuh. Meski dalam gelap, ia tampak bercahaya di hadapanku. Pangeran begitu indah. Tanpa sadar, ia juga mentransfer hatinya padaku.
Pangeran menggenggam tanganku, sedangkan aku termangu begitu saja. Tidak, Pangeran, aku hanyalah rakyat jelata, mana mungkin bisa berdampingan denganmu? Meski racun penyihir jahat sudah hilang darimu, kau tak bisa gegabah meminta aku menemanimu pulang ke istana. Aku tetap rakyat jelata, yang akan mencari kehidupanku sendiri meski harus sampai ke negeri seberang.
Tak apa, pulanglah sendiri, Pangeran. Jangan memintaku pulang bersamamu. Pangeran terdiam tak berkata lagi, lantas ia mulai melangkahkan kaki. Ia kembali ke istana, dan aku melanjutkan arah menuju negeri lain.
7 tahun berlalu...
Masih ingatkah kalian dengan rakyat jelata bernama aku? Aku hidup senang di negeri seberang, meski belum menjadi seorang putri, tapi aku punya banyak teman. Tak ada yang menganggapku rakyat jelata, mereka menganggap aku seperti mereka, penghuni istana yang layak merasa senang. Tapi tak semestinya berlangsung lama, seindah-indahnya negeri seberang, aku harus kembali kepada negeriku sendiri.
Negeri indah kembali di depan mata. Meski tak ada yang menyambut, aku bisa berjalan sendirian. Memulai kehidupan baru namun tak lagi terluntang lantung seperti dulu.
Namun kabar buruk kembali terdengar dari istana. Pangeran kembali bertemu penyihir jahat dan ia diracuni lagi. Pangeran hilang dari istana, namun kini tak ada lagi seisi istana yang peduli. Seakan penyihir jahat dan pangeran adalah peristiwa biasa yang akan terjadi berulang-ulang. Pangeran kembali terluka, dan kini ia menjauh dari istana.
Dalam gelap malam, kami bertemu kembali. Kali ini pangeran menghampiriku. Meski tak lagi jelata,
ia masih mengenaliku. Seorang penawar racun yang kembali di hadapannya. “Bersamalah denganku, jangan pergi lagi,” katanya. Pangeran, mengapa sejak dulu hingga kini kau tetap begitu indah?Kembali kuulurkan tangan, melakukan transfer energi negatif. Kali ini pangeran kembali mentransfer hatinya, tapi hanya separuh yang kuterima. Sisanya, kutransfer separuh dari hatiku, untuk masuk ke hati sang pangeran. Kuatlah, hatiku bersamamu. Tak peduli sejahat apapun penyihir, hatiku tak akan membiarkan hatimu menerima racun lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/190664753-288-k378703.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Larahati - Manusiaku [SELESAI]
PoetryMari berteduh bersama Aku hanya punya kopi dan cinta Pilihlah yang mana kau suka #larahati Copas wajib menuliskan sumber: IG: @bibirperindu #1 in perindu (22/06/2019) #1 in sajak (29/06/2019) #1 in kekasih; #3 in hati (07/07/2019) #1 in poetry; #3 i...