Tigabelas

1.6K 152 18
                                    


“Bukan Charisa yang ngelakuin ini.” Anneth menatap Deven

Deven tersentak dengan ucapan Anneth.

“Charisa yang nolongin aku, dan kamu salah ngebentak orang Deven.”

Joa dan Nashwa mendesah frustasi menghadapi ketiga orang ini. Deven terlalu keras kepala, dan sudah bisa dipastikan Charisa tidak akan terima diperlakukan seperti ini.

Deven tau apa yang harus di lakukan, dia segera berlari keluar dan mencari Charisa di setiap sudut sekolah.

Nihil. Tidak ada sosok Charisa sekalipun.

“Woi.” Seseorang menepuk pundak Deven dari belakang, membuatnya berbalik badan dan menjumpai Gogo disana.

“Cari siapa?” Gogo bertanya dan kedua tangan nya bersedekap.

“Ucha mana?” Gogo paham melihat wajah panik Deven dan ia langsung menunjuk ke atas.

“Lo sering nangkring dimana?”

Deven mengangguk paham dan segera berlari ke arah loteng sekolah bahkan menabrak beberapa siswa yang berjalan berlawanan arah dengan nya, tanpa merasa bersalah sedikit pun.

Saat membuka pintu loteng, seseorang sedang duduk di tengah terik nya panas matahari dan semilir angin yang cukup kencang. Tapi rasa panas ini melebihi rasa panas di hatinya.

Deven dengan nafas ngos-ngos an menghampiri seseorang yang ia cari cari tadi.

“Cha ..”

Ia menoleh, mendapati seseorang yang membuat hatinya sangat panas karena terbakar kekecewaan. Tidak ada respond darinya, tapi ia memilih bangkit dari duduk nya dan ingin pergi dari sini secepatnya.

Deven menahan tangan nya.

“Maaf, Cha.” ujar Deven lirih

Masih tidak ada respond, yang ada hanya tatapan emosi dari Charisa.

“Gue ..”

“Buat apa lagi kali ini?” Charisa menyentakkan tangan nya keras keras dan kali ini memandang Deven dengan penuh kekecewaan.

“Gue tau gue salah, tapi ..”

“Sepenting itu Anneth sampai lo nggak percaya sama omongan gue?” potong Charisa cepat “Lo kira gue sebodoh apa buat ngelakuin hal yang sangat nggak manusiawi kaya gitu?”

Deven terdiam dan hanya membalas pandangan mata Charisa.

“Lo salah, Dev. Gue nggak bisa pura pura baik aja disaat lo lebih mentingin Anneth. Gue tau ini bukan salah dia.” Charisa segera pergi dari loteng setelah menyelesaikan ucapan nya.

Saat itu juga Deven menyesal.
Dia sayang dengan Charisa. Sangat. Tapi hanya sebagai sahabat, saudara, adik, bukan selebihnya.

****

Charisa turun dari loteng sekolah dengan mata yang sedikit bengkak, ia memilih untuk menemui Anneth di loteng. Sesuai yang ia ucapkan saat bersama Deven tadi, ini bukan salah nya. Deven sendiri yang tidak bisa bijaksana.

“Hei..” Charisa menyapa ketiga teman nya yang sibuk dengan pikiran mereka sendiri-sendiri.

Nashwa berdiri dari duduknya saat melihat Charisa memasuki ruangan UKS

“Cha, lo ..” Nashwa menggantungkan kalimatnya melihat hanya Charisa sendiri yang datang.

Perasaanya mengatakan mereka berdua sedang tidak baik-baik saja.

Charisa hanya tersenyum kecil dan menghampiri Anneth yang melihatnya sedikit ragu.

“Tenang aja, Neth. Mereka akan tanggung akibatnya” Charisa berujar pasti

“Mereka?” Joa mengernyit bingung mendengar ucapan Charisa yang rasanya sedikit horor itu

“Marsha.” Senyum Charisa luntur saat mengucap kalimat itu “Dia udah keterlaluan, udah banyak korban yang dia buat kaya gini. Dan sekarang dia berulah lagi.”

Nashwa dan Joa melongo mendengar ucapan Charisa

“Jadi beneran bukan lo yang buat Anneth kaya gini?” Nashwa memekik cukup kencang mekekak kan telinga ketiga teman nya

Anneth menggeleng, “Kalau nggak ada Ucha aku gatau sekarang akan kaya gimana. beruntung nya Ucha ada di sana tepat waktu, tapi Deven malah ngira Ucha yang buat aku kaya gini.” Ia menghela nafasnya frustasi

“Im fine, lo nggak usah pikirin itu. Itu semua bukan salah lo, kok.” Charisa tersenyum lagi dan ia mengetikkan beberapa pesan singkat di smartphone nya.

“Terus apa yang bakalan lo lakuin sama mereka, Cha?” Joa yang sedari tadi bingung mau berkata apa akhirnya membuka suara

“Besok atau nggak lusa mungkin mereka bakalan di dropout dari sini.” Ujarnya enteng

“Udah gila lo?” Joa makin heran dengan pikiran absurd Charisa “kalau mereka di d.o apa nggak mungkin kalau mereka bakalan makin dendam sama Anneth?” lanjutnya

Anneth terkejut mendengar ucapan Joa, dan Charisa terlihat berpikir sejenak.

Dan ternyata sedari tadi Deven ada di luar UKS bersama Gogo. Hatinya makin merasa bersalah mendengar ucapan Charisa, benar bukan dia pelakunya. Marsha penyebab semua ini.

Deven pergi dari situ setelah mendengar obrlan singkat itu, dan Gogo hanya menggaruk tengkuk nya bingung.

“Ini drama apaan sih, Pon?” Gogo mendengus kesal

“Berisik amat lu, udah kek ikutin gue aja. Gue juga bingung mau ngapain.” Deven mengacak ngacak rambutnya asal tapi malah membuat dirinya menjadi pusat perhatian ciwi-ciwi yang ada disekitar mereka.

“Dih, malah tebar pesona si curut satu ini.” Gogo makin kesal melihat kelakuan Deven “Kenapa sih lo ga minta batuan ke nyokap lo? Tante kan investor disini, paling gede lagi.”

Seketika otak Deven berputar saat itu juga.

“KENAPA NGGAK KEPIKIRAN DARI TADI SIH!?” ujarnya frustasi sekaligus bahagia. “eh tapi nyokap gue sibuk ga ketulungan lo tau sendiri.”

“Lo punya hape buat apaan si, astagaaaaa” Gogo memilih meninggalkan Deven daripada dirinya ikut frustasi juga melihat keluan Deven yang, uhm .. yah, gitu.

Setelah beberapa saat otak nya mulai sinkron kembali dan memikirkan cara yang tepat untuk menolong Anneth saat ini. Tapi Deven juga tidak ingin membahayakan Anneth, seakan nyawa nya di ujung tanduk untuk orang yang baru ia kenal kurang dari satu bulan ini.

Next? I need 120 vote

Dont forget to follow, vote, and comment 🙃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Freaking GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang