•11•

338 47 9
                                    

Woni's pov

Aku dimana? Kenapa aku bisa ada disini? Kenapa aku kembali ke sebuah bandara setelah mengalami kecelakaan parah? Kenapa bandara ini berbeda? Kemana lagi aku akan dibawa oleh cahaya putih itu?

Ini mimpi? Ini terlalu nyata untuk disebut sebuah mimpi.

Ini nyata? Bahkan tubuhku saja seperti tidak nyata.

Banyak orang berlalu lalang. Tapi sepertinya mereka tidak melihatku. Dan tubuhku masih saja bisa ditembus.

Tuk tuk tuk

"Permisi, maaf"

Seorang laki laki berlari dari arah parkiran menuju meja informasi bandara dengan wajah yang kusut. Aku menepi untuk memberinya jalan meskipun sebenarnya tidak akan tertabrak.

Aku mengikuti laki laki itu menuju meja informasi. Tangannya kirinya meremas kuat bagian bawah bajunya hingga kusut. Tangan kananya menutup sebagian wajahnya. Terlihat sangat berantakan.

Aku melihat wajahnya,

"Loh? Laki laki ini? Dia, masih hidup?"

Tangan kanannya beralih mengacak acak rambutnya. Sepertinya dia stres berat. Lalu berhenti saat petugas informasi datang menghampirinya.

"Permisi mbak, pesawat dengan tujuan seoul amsterdam hari ini ada berapa penerbangan ya?"

"Hari ini cuma satu mas"

Wajah laki laki itu semakin kusut. Remasan pada bagian bawah bajunya semakin kuat dan sedikit koyak karena kuku kuku nya yang cukup panjang.

"Jangan bilang berita itu-"

"Maaf, kami baru dapat berita akurat tiga menit yang lalu"

Laki laki tadi langsung terduduk lemas, menundukkan kepalanya dan, menangis. Ya menangis. Aku mendengar banyak bisikan dari orang orang yang menyebutnya gila. Tapi sepertinya dia tidak menghiraukannya.

Badannya terangkat dan langsung berlari kencang kearah parkiran. Aku ingin mengejarnya namun pasti akan tertinggal jauh.

TRIING

Ah, cahaya putih ini lagi. Ingin membawaku kemana lagi?

🌿

Sebuah mobil? Aku dibawa ke sebuah mobil? Bersama dengan, laki laki tadi?

Aku menoleh kearah jendela kanan. Mobil ini sedang berjalan di tol dengan kecepatan yang cukup tinggi.

"Wonyoung. Aku berjanji akan menemuimu empat tahun kan? Dan sekarang saatnya. I will mee you, in heaven."

Laki laki yang sedang duduk di jok pengemudi memperdalam injakannya di pedal gas. Aku bisa lihat rpm mobilnya sudah menyentuh garis merah dan speedometernya menunjuk ke angka 200km/jam.

Stir diputar asal oleh laki laki itu dan,

TIIT!

SKRET!

BRAK!

🌿

Hyunjin? Hwang hyunjin? Barusan aku mendengar orang meneriaki nama tersebut. Dan, aku bisa lihat dari balik jendela kamar laki laki tadi.

"Hwang hyunjin?"

"Bae Suzy, tolong ikhlaskan hyunjin"

Suzy? Bae suzy? Nama yang sangat familiar. Seperti mulutku sering mengucapkan nama itu. Dan hwang hyunjin, kyuhyun, jimin?

Seorang pria mengeluarkan sebuah foto dari sakunya. Wajahnya basah oleh air mata. Matanya sudah sangat sembab.

"Jang wonyoung. Tolong kembali, hyunjin butuh kamu. Sekarang"

remember me? • Hwangjang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang