Tejo sialan
Dasar simpanse
Awas aja nanti
"nihh minum " jino menghampiri mina yg tengah berteduh di bawah pohon yang tak henti hentinya mengumpat tejo
" Lo ngelakuin apa lagi " lanjutnya
" Ini tu kerjaan si tejo , malah kita yang di suruh nyapu halaman kekgini ! " ucapnya menggebu nggebu
" udahhlaa , Ini bukan pertama kalinya lohh ,, biasanya aja lo yg buat tu guru² darah tinggi , anggep aja olah raga " jino menyindir temanya itu sambil sesekali menghisap minuman kalengnya
" Lo ngomong kekgitu seakan kan gue pembuat onar tau nggak " wajah mina mulai merah padam juga karena hari sudah mulai panas membuatnya kulitnya yg seputih susu mendadak kemerahan
" Gue nggak bilang gitu " jino mengelak , mina balik menatapnya kesal
" Yaudah istirahat gih guru² jga lg pada makan , sana kantin ... " Jino mengusap² rambut mina dngn lembut lalu pergi meninggalkanya
***
" Makan apa nihh " yeri duduk di samping mina
" Gw yg pesenin ya , tp lo yg bayar "
" Mmm " jawab mina singkat
Setelah beberapa menit
Nia membawa tiga mankuk baso pesanan mereka tp dri arah pinggir ia disenggol oleh murid lain hingga basonya tumpah dan mengenai kakinyaPrakkkkk
*Awwww* nia stngah menjerit
Mina yg melihat itu langsung menghapiri sahabtnya dengan khawatir , menatap nia yg hampir menangis karena pecahan beling itu menancap ke pahanya merasa kesakitan . tatapan yang hangat dan khawatir itu berubah ketika menatap sesorang yg sudah membuat shabatnya jatuh dan terluka , tajam ." Lo nggak punya mata ya !" Mina meneloyor bahu murid yg menabrak nia tadi
" Ma-ma maaf " ucap murid itu terbata sedikit ketakutan
" Makanya jalan tu pake mata ! Berasa punya kantin sendiri !!! " Smua mata tertuju pada mereka menelaah apa yg sdang terjadi disana
"Eng-enggak gitu kok , Ma maaf ya nia ,, aku aku nggak sengaja " ia menunduk menatap nia hendak membantu tapi di tepis oleh mina dengan kasar
" Lo pikir bisa semudah itu hahh !! " Mina semakin memojokannya sampai memepet meja kantin sehingga murid itu tak bisa bergerak
"Am- " mina menyiramkan minumanya pada wajah sang murid hening , tak ada yg berani membantu
" Maaf , tp lo ganggu makn siang gue " seseorang memegang tangan mina yg hendak menampar murid perempuan itu
" Lo siapa ?! " Ucap mina mendongak
" Nama gw Robin , dan gw nggak suka tindakan lo yg main tangan gini "
" Terus mau lo apa ?! " Mina menatapnya sinis Setelah melihat seragamnya yg tidak punya tag name , ia mengerti skarang
" Lo anak baru gak usah ikut campur "
" Gw nggak akan ikut campur klo lo nggak main tangan kekgini , semuanya bisa di selesaiin baik baik "
"Lo tu banyak bacot ya !" Mina hampir hilang kendali dan hendak memukul , untunglah jino datang dn menghentikanya sebelum situasinya semakin rumit
" Udahlah mi udah hentikan " jino melerai sambil memgangi tangan mina , berusa menenangkanya lalu memasang badan agar berhadapan langsung dengan si cowok
" Udah bro , ini bukan sepenuhnya salah temen gue tp juga salah dia " jino menunjuk seorang murid yang menabrak nia tadi
Jino melanjutkan " wajar kalo temen gue marah "
" Mina kita bantu nia dulu " yeri ikut melerai melihat wajah merah padam mina yg bersembunyi di balik punggung bidang jino
Minapun menatap cowo itu sinis
lalu berbalik membatu memapah nia untuk pergi ke uks
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN
Teen Fiction" hai judi " sapanya sambil cengengesan " Siapa yg lo panggil judi ?! " " Elo " " Lo salah orang ! Nama gue mina " " Bener kok , judi , jutek dikit " ucapanya sembari tertawa terbahak bahak " Enyahh !! "