Bagian 2

21 1 0
                                    

Halo sobat, sekarang sudah bagian ke 2 ni, gimana bagian pertamanya? ku harap kalian menikmatinya. selalu enjooy!


"Kenapa lagi?" tanya Nalda sambil menatap Daniel. Kemudian Daniel mendekatkan kepalanya.

"Kamu ada salah samaku, lihat jaketku, jadi basah dan aku mau kamu tanggung jawab" sambil menyerahkan jaketnya ke Nalda.

Nalda yang tidak merasa bersalah, tidak menerima jaket itu.

"Eh.. kamu yang mulai duluan, kalau tidak membuat aku marah, kejadian ini ngak terjadi"

Daniel yang mendengar perkataan itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya, sambil melihat kearah Nalda.

"Ada 2 jenis orang di dunia ini, satu normal dan yang lainnya orang gila, dan aku rasa kamu itu orang gila"

Daniel yang sudah mengatakan itu, langsung mengembalikan HP Nalda dan meninggalkannya.

Nalda yang saat itu melihat tatapan mata Daniel merasa bersalah, pada dasarnya Nalda yang bersalah, karena dia terlalu baperan. Saat jam istirahat Nalda mencari Daniel di kelas, tetapi tidak menemukannya.

"Hei, kamu kenal Daniel?" tanya Nalda ke teman kelas Daniel.

"Daniel? Ah aku kenal dia, dia biasanya menghabiskan waktunya di belakang sekolah, tapi aku beri tahu, jangan kesana berbahaya" ungkap temannya.

"Emang ada apa?" tanya Nalda penasaran.

"Sudah, intinya jangan kesana, tunggu Daniel ada dikelas saja"

"Kapan?"

"Saat jam dikelas, itupun kalau dia tertarik dengan pelajaran dan gurunya, hahaha" jawab teman Daniel.

Nalda yang mendengar itu kemudian memasang muka cemberutnya dan pergi. Saat dalam perjalanan pergi dia berpapasan dengan Daniel dan menghadang jalannya.

"Kamu mau apalagi? Tidak terima dibilang orang gila?" tanya Daniel.

"Apa? Orang gila katamu? Hei dengarkan ini baik-baik aku tidak gila tau, kamunya saja yang pagi-pagi sudah membuat orang marah"

"Oke, kalau begitu aku mau balik ke kelas"

"Oke aku juga mau balik melihatmu bisa membuat aku gila" jawab Nalda.

"Kau yang mengatakan itu sendiri" bisik Daniel sambil melangkah pergi.

Nalda yang mendengar itu melihat belakang dan tidak menyangka. Dia kemudian bergegas ke kelas dan duduk sambil mengipas dirinya.

"Gimana Nalda? Jaketnya mau dicuciin?" tanya Intan.

"Jaket apa?" dengan muka kebingungan.

Nalda yang beberapa detik menatap Intan serius baru tersadar bahwa dia tadi seharusnya tidak marah lagi.

"Aku tidak seharusnya begitu tadi padanya, aku memarahinya lagi"

"Yah.. kamunya sih, sudahlah lupakan saja. Tunggu hatimu sudah baikkan ajalah" saran Intan.

Nalda memutuskan pulang sekolah nanti akan menemui dan meminta maaf pada Daniel. Bel tanda pulang pun berbunyi dan Nalda langsung pergi ke kelas Daniel. Saat tiba di kelas Daniel, Nalda melihat Daniel sudah pergi meninggalkan kelas dan menuju pintu keluar. Nalda langsung mengejar dan mengikuti Daniel dari belakang. Merasa diikuti, Daniel mempercepat langkahnya dan secara tiba-tiba melihat kebelakang. Sontak membuat Nalda kaget dan dia terjatuh.

"Kenapa mengikutiku?" tanya Daniel dan mengajukan tangannya untuk membantu Nalda bangun.

"Aku mau minta maaf, aku tadi seharusnya tidak bilang begitu" jawab Nalda.

"Baguslah kalau tau salah, jadi?"

"Jadi? Jadi aku mau minta maaf" jawab Nalda dengan bingung.

"Oke, lupakan saja. Satu arahkan? Bareng aja" tawar Daniel.

"Iya.."

Nalda yang berada di belakang Daniel, berhenti, kaget dan langsung berlari ke depan Daniel kemudian menghentikan langkahnya.

"Tunggu dulu, tadi kamu bilang apa? Satu arah? Dari mana kamu tau rumahku disekitaran sini? Kamu memata-mataiku ya? Atau kamu sudah mengintip rumahku?" Tanya Nalda.

Daniel terdiam dan hanya tersenyum. Dia kemudian mendekati Nalda, dan mengetuk kepala Nalda.

"Kau benar-benar lupa padaku?" sambil meninggalkan Nalda.

"Hei kamu belum jawab pertanyaanku. Kamu siapanya aku?"

Daniel yang terdiam dan mendekatkan mukanya ke Nalda sambil memberikan senyuman kecil. Seketika itu juga Nalda terdiam kaku dan tidak dapat berkata apa-apa. Sinar matahari terbenam di sore hari itu membuat bayangan mereka berdua seakan ingin berciuman saja.

"Aku Daniel, teman kecilmu"

Halo sobat sampai disini dulu ya bagian ke 2 nya, gimana-gimana kesel ngak jadi si ceweknya?? 'hoam' author ingin tidur dulu.. tetap nikmatin ceritanya ya. selalu Enjooy!

Bye-bye

DibelakangkuWhere stories live. Discover now