Gyulhoon - Whipped

4.2K 475 218
                                    

"Untuk observasi kali ini, Hangyul sama Sihoon sekelompok ya. Kalian fokus cari kontak batuan di daerah utara"


"ASTAGA SAMA NENEK LAMPIR? MALES BANGET"


"YEEE EH HANGYUL EMANGNYA AKU MAU GITU SEKELOMPOK SAMA LANDAK TAPIR? IDIH OGAH"

Terjadi lagi, dimana pun dan kapan pun kim sihoon dan lee hangyul, mahasiswa teknik geologi yang sedang menempuh kuliah lapangan ini selalu aja debat. Udah tau kalo disatuin malah berantem dan adu bacot, yohan, ketua kelompok observasi lapangan mereka kekeuh ngelompokkin hangyul dan sihoon buat jalan bareng.

"Jadi ya guys, gimana caranya aku ga mau tau hari ini harus ke cover semua lintasannya, supaya nanti malam kita bisa langsung nge-plot kedudukan batuan sama bikin peta geologi kasar buat bayangan rekonstruksi sesar* sama lipatan* ya. Yuk udah bubar, masuk bus! Gapake banyak bacot!"

Akhirnya setelah instruksi dari si maung yohan, semua anggota kelompok masuk bus bersiap berangkat ke lokasi pengamatan mereka. Ya tapi gitu, sihoon dan hangyul malah senggol-senggolan pas waktu mau naik bus.

"Bisa ga sih gausah nyerobot lee hangyul? aku duluan yang naik"

"Ga gabisa gue duluan yang naik. Minggir"

"Apaan sih kamu yang minggir!"

"KIM SIHOON AWAS!!!"

"KAMU YANG AWAS"

Gitu aja terus sampai tahun depan. Temen sekelompok mereka ga ada yang mau misahin, saking udah bosennya ngeliat mereka berantem. Sampai akhirnya datanglah Pak Seongwoo, dosen geologi struktur killer yang teriak dari ujung lapangan.

"LEE HANGYUL! KIM SIHOON! MAU BAPAK SURUH JALAN KAKI AJA KE KAPLING KALIAN HAH? MAU NAIK BUS AJA RIBOOOOOT TEROOOOOOS"

"Aduh jangan pak, iya kita naik. Kamu sih nyebelin banget"

"Lo yang nyebelin"

"Yee landak tapir diem aja"

"KALIAN KALO MASIH BERANTEM AJA SAYA NIKAHIN LOH YA" Teriak Pak Seongwoo pake toa.


"JANGAN PAAAK"


Setelah kurang lebih 15 menit debat, akhirnya kelompok mereka berangkat juga ke lokasi pengamatan masing-masing. Kebetulan hangyul sama sihoon kebagian daerah selatan kapling. Mereka harus susur sungai sampe ke arah hulu, nyebrang 3 bukit baru sampai di jalan raya tempat mereka rencananya bakal dijemput.

Disaat yang lain pada nyanyi ga jelas sambil nikmatin pemandangan sawah-bukit, cuma sihoon yang rajin ngeliatin peta, buat sketsa kasar sesar mana yang kira-kira bakal ditemuin dia nanti lewat garis kontur*. Iya sihoon serajin itu, sebagai anak yang lumayan ambis dengan IPK diatas 3,6 buat seukuran anak teknik itu udah superior kebangetan. Anaknya yang serius banget dan keliatan ambis bikin hangyul pada awalnya ga seneng dan males berurusan sama dia. Tapi waktu ga sengaja satu kelompok lapangan praktikum geofisika, ternyata sihoon anaknya enak juga diisengin. Dia selalu respon dan mukanya lucu banget kalo lagi kesel. Kalo kata hangyul sih sihoon ga gemesin ya, cuma lucu. Iyain aja.

30 menit kemudian mereka sampai di daerah Kajor, tempat gyulhoon mulai jalan buat ngambil data.

"Dah gaess orang ganteng mau nguli dulu. Jangan telat ya jemputnya jam setengah 5 tet" ini hangyul yang bilang.

"Gampang. Jangan lupa yangbeb sihoon dijagain. Jangan diapa-apain ya gyul"

"Sampe jebol ya gyul asoy euy di hutan" Yuvin emang mulutnya terlalu frontal. Hangyul cuma bisa mesem aja males nanggepin dia. Sihoon yang ga terima langsung pura-pura ngelempar palu geologinya ke yuvin "NGAWUR LAMBEMU!"

RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang