[darah . kematian . permata . bulan]
Percayalah kita pernah bersama dimasalalu.
Dan ditakdirkan tetap begitu, untuk sekarang dan yang akan datang.
J.H.B
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dibawah cahaya bulan purnama mereka pergi melarikan diri dari kejaran sesuatu yang seakan pasti membuat mereka berpisah
"Bertahanlah!"
"Hyunjin, aku benar-benar sudah lelah"
"Aku tak ingin berpisah dari mu, ayo berjuang bersama"
Sang lelaki menggendong kekasihnya yang terluka akibat anak panah yang masih tertancap didadanya
"Berhentilah pangeran!Kalian tak akan bisa pergi!"
"Jangan halangi jalanku!"
"Kau harus menyerahkannya pengeran, kalau tidak kau akan dianggap sebagai penghianat!"
"Aku tidak peduli! Kumohon kalian percayalah padaku, dia tidak melakukan itu"
"Aku percaya padamu pangeran, tapi ini adalah perintah raja"
"Kumohon Jeno, percaya lah"
"Maaf pangeran"
"Baiklah jika kalian tetap memaksa, aku tidak akan segan untuk membunuh kalian semua!"
Dia melawan seluruh pengawal kerajaan yang mengejar mereka, cahaya bulan berubah kemerahan diiringi perlawanan sengit yang mengakibatkan pertumpahanan darah.
Kondisi sang wanita semakin melemah akibat darah yang mengalir deras dari lukanya sedari tadi.
"Kumohon, jangan menyerah!" Ia menyeka air mata kekasihnya
"Maafkan aku Hyunjin, aku sangat mencintai mu" jawabnya dengan terlukis senyum getir dibibirnya.
"Jangan tinggalkan aku, kumohon" lirihnya dan tak terasa tetesan air mata telah mengalir dipipinya
Dengan tangan yang bergetar, sang wanita mengusap lembut pipi kekasihnya yang basah akibat air mata
"Kita akan bersama dikehidupan yang telah ditentukan"
"Aku janji"
Sang wanita mulai kehilangan kesadaran, usapan tangan pada pipi kekasihnya melemah dan diiringi senyum sebisanya dia menghembuskan nafas terakhirnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.