Muhammad Imam Ghozali

9 0 0
                                    

Tiga tahun yg lalu,
Waktu yg cukup singkat perkenalanku dengannya. Beliau bisa dikatakan tipe ideal bagi kaum wanita, terutama di kaum pondok.
Bagaimana tidak fi, rupawan wajahnya, akhlak yg baik, + hafidz.
Nah ditahun itu kita dekat, tapi kesalahanku, aku terlalu menutup diri. Tidak bisa lebih terbuka.
Disaat ia menjajahkan komitmen, dan ingin lebih mengenalku dan keluarga besarku. Tapi aku bodoh, aku menyianyiakannya.

Yang ada dibenakku, aku merasa tidak cocok besanding dengannya yg sangat baik. Sedangkan aku hanya seorang remaja yg plin plan. Pemahaman ilmu kurang, disaat diri ini masih duduk di bangku sma. Yahh, remaja yang belum siap.

Padahal penjajan kita cukup serius.
Faktor tidak lanjutnya hubungan ini
1. Terlalu minder akan dia yang terlalu baik
2. Tertutup disaat dia menyodorkan hubungan lebih serius
3. Tidak siap akan hubungan yg lebih serius

Singkat cerita, tahun demi tahun kita tidak berhubungan lagi,
Hanya berpapasan beberapa kali tanpa menyapa, hanya bertatap muka. Ya ini hubungan yg canggung.
Yang aku bangun.

Hingga kini ia menemukan orang yg tepat,
Pantas bersanding dengannya.
Dan besok, tepatnya sabtu tgl 15 juni 2019 mereka melangsungkan pernikahan.

Awalnya ada rasa tidak rela, cemburu, sedih, gelisah. Entahlah tidak bisa diungkapkan.

Aku disini tidak cemburu.
Aku kecewa akan diriku,  diriku fi. Kenapa aku tidak tegas mengambil keputusan, kenapa harus diam yg aku ambil.

Yg aku ingin saat ini, aku ingin menghilangkan rasa ini fi, aku ingin diriku menerima kenyataan ini fi

Aku menerima jika dia bukan jodohku fi,
Aku bahagia dia mendapatkan yg terbaik.

Tapi aku masih terbayang diriku fi,
Aku bahagia, tapi belum bisa menerima kenyataan

Jikalau aku mendatangi pernikahannya fi, pantaskah diri ini?
Aku hanya ingin menyadarkan diriku, kenyataan di depan mata.

Untuknya,
Cak imam
Terima kasih

Terima kasih😊
Telah membaca kegelisahanku.
Jika boleh tau, apakah aku boleh mendatangi pernikahannya? Agar diri ini kuat menerima kenyataan di depan mata

Heart QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang