-pagi harii-
"bun harus banget ya pindah sekolah? caca lebih suka di sekolah sebelumnya" keluh caca sambil memasang puppy eyes agar bisa merayu bunda nya.
"Caca sayang ga boleh gitu kan kita baru pindah rumah jadi carilah sekolah yang sedikit deket buat kamu"bundanya memastikan.
"tapiii bunnnnnn cacaaa gaaakk maauuu" teriak Caca membahana.
"huss udah pokoknya nanti jadi anak yang baik ya caca sayang"
Bunda Caca yang sudah selesai menyiapkan bekal memasukkannya ke totebag Caca. Meski Caca bukan anak kecil lagi tetapi bunda kali ini ingin menemani Caca saat awalan masuk sekolah untuk memastikan Caca masuk ke sekolah yang baru.
"bye bun see u" sambil meraih tangan bundanya dan lekas masuk ke sekolah barunya.
Disepanjang koridor sekolah Caca tidak selesai mengomel tidak jelas karena ia tidak terima jika harus berpisah dengan sekolahnya yang lama dan dia sudah kelas 11.
Menurut Caca disekolah nya yang lama sudah terbentuk rangkaian cerita yang indah dan ia malas jika mulai membuka rangkaian cerita yang baru di hidupnya karena menurut Caca sangat amat merepotkan.
Di sekolah baru nya ini Caca tidak sendirian dia punya temen yang sekolah disini jadi ia tidak usah repot repot pusing mencari kelas. Caca mencari kontak line temannya itu untuk bisa datang ke koridor depan sekolah.
*berdering*
"Naa lo dimana gue di koridor bawah nih udah jadi gibahan orang" ucap Caca dengan tidak tahu malu padahal suara Caca bisa terdengar semuanya."Lo udah sampe? gilaa, oke deh gue jemputt"
"cepetan dehh"
Nala menutup telponnya dan menuju ke bawah untuk menjemput sahabat beda sekolahnya itu. Tidak sampai 5 menit Nala udah lihat Caca yang judes nya amit amit dideket ruang piala.
Tetapi saat sudah ingin memanggil Caca, guru fisika memanggil Nala untuk dimintai bantuan membawakan buku buku ke perpustakaan. Ketika ada murid lain lewat Nala tidak tinggal diam ia langsung menarik tangan murid itu agar dia bisa menggantikan membantu guru fisika.
"mumpung ada orang lain kalo enggak mampus gue dihabisin Caca" lirih Nala sambil memanyunkan bibirnya.
"CACAA!!!" teriak Nala.
"hih lama banget si lo Na, sebel gue baru hari ini gue masuk udah buat emosi aja" Caca mulai mengomel ngomel seperti anak kecil yang pastinya sangat berisik.
"napa si lo? kok udah emosi aja pagi pagi"
"tau dah ntar gue ceritain"
Di hari itu Caca memulai hari barunya di SMA dekat rumah nya yang diisi awalan dengan suasana omelan Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
dear you
Teen Fiction"jadi lo selama ini nipu gue?" "siapa yang niat nipu lo, lo sendiri yang berani nyerahin hati lo ke gue" kisah cinta antara Caca dan Galih yang keduanya saling tidak bisa membedakan antara cinta dan benci hingga saling menyakiti satu sama lain.